SERTIFIKASI DOSEN TAHUN 2013
DESKRIPSI DIRI
KOMPONEN A
1.
Usaha kreatif
Sejak ditugaskan menjadi dosen di
Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Ar Ridho Cibinong Bogor, mulai membiasakan
diri membaca buku yang berhubungan dengan materi mata kuliah yang saya ampu,
kemudian membuat catatan kecil untuk disampaikan sebagai bahan ajar dalam perkuliahan.
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, saya selalu berusaha menggunakan
media pembelajaran yang ada saat ini pada umumnya digunakan oleh para
fasiltator yaitu liquid-crystal display (LCD),. Meski demikian, usaha ini
tidaklah cukup, saya melihat dan memperhatikan bahwa mahasiswa tidak terlalu
aktif dan antusias dalam mengikuti perkuliahan. Disamping itu, mahasiswa masih
sulit untuk memahami materi pembelajaran yang diberikan.
Sebagai dosen saya mengamati mahasiswa yang menganggap bahwa mengikuti
kegiatan akademik, seperti perkuliahan hanya sebagai kewajiban saja untuk
diperkenankan secara aturan akademik mengikuti ujian mata kuliah yang
bersangkutan dan akhirnya memperoleh kelulusan dari mata kuliah tersebut.
Adanya persepsi yang demikian menyebabkan mahasiswa kurang sungguh-sungguh
dalam mengikuti perkuliahan dan seperti tidak membekas bahwa mereka pernah
mengikuti perkuliahan suatu mata kuliah.
Saya bercerita berbagai kehidupan
yang nyata dan perkembangan pendidikan kepada para mahasiswa yang sedang
terjadi di masyarakat sekarang, maksudnya adalah mengajak alam fikiran
mahasiswa mengulang mundur ke belakang untuk dihubungkan dengan kehidupan nyata
yang sedang dihadapi oleh mahasiswa, ternyata cerita itu dapat menarik
perhatian mahasiswa. Kesempatan ini dimanfaatkan untuk menyampaikan beberapa
teori sesuai dengan matakuliah yang saya ampu sehingga mereka termotivasi untuk
mendapatkan sumber-sumber materi perkuliahan lebih lanjut. Hal ini terjadi
karena dari cerita tadi diikuti dengan penugasan pembuatan makalah dan
presentasi makalah pada pertemuan berikutnya serta melakukan diskusi.
2.
Dampak perubahan
Dengan adanya upaya saya sebagai dosen,
yang ingin mencoba menggairahkan perkuliahan dengan penyamaan persepsi antara fikiran
mahasiswa dengan materi perkuliahan yang awalnya dengan sebuah cerita kenyataan
yang berkembang dimasyarakat yang diinformasikan melalui media masa. Mahasiswa
merasa bahwa mata kuliah yang diberikan bukan hanya sebagai sesuatu kewajiban
saja, melainkan mereka merasa yakin bahwa apa yang disampaikan oleh dosen
tersebut memberi manfaat yang lebih baik, manakala diikuti dengan
sungguh-sungguh. Buktinya mereka apabila diberikan tugas dari mata kuliah
microteaching dengan membuat visualisasi mengajar yang direkam dalam bentuk
video melalui handpon miliknya sendiri dalam durasi lima menit, kemudian
dianailis oleh sesama kawanya, ternyata mendapat sambutan yang cukup baik,
apabila terdapat kekurangan mereka memperbaiki kesalahanya,
Memang dari sisi kehadiran dalam
perkuliahan sedikit meningkat mengalami perubahan, hal ini lebih disebabkan karena
para mahasiswa terdiri dari beberapa latar belakang kehidupan, mereka harus bekerja
lebih dahulu sebagai guru dan ada juga dilembaga sosial kekasyarakatan, lalu
kemudian setelah bekerja, baru berangkat
kuliah. Kondisi ini bagi mereka tidak punya pilihan lain kecuali memotivasi
dirinya untuk tetap mengikuti kuliah. Dengan adanya keinginan yang kuat untuk
belajar, mereka berusaha memahami materi kuliah dengan sungguh-sungguh, antara
lain dibuktikan dengan kualitas tulisan berupoa makalah yang disusun menjadi
semakin baik, dan adapun yang lainnya kemampuan mereka untuk menyampaikan pendapat
dan kritik yang lebih rasional dan tajam, dan cara menyampaikan pendapatny
semakin sistematis. Bahkan banyak diantara mahasiswa yang mengikuti mata kuliah
saya tersebut yang juga kemudian menjadi rajin mengikuti kegiatan-kegiatan
akademik, seperti seminar, dan keberanian mereka untuk menyampaikan pertanyaan
dan pendapatnya pada forum-forum tersebut, baik yang diadakan di dalam kampus
maupun juga di luar kampus.
3.
Disiplin
Saya
selaku dosen mencoba memahami makna disiplin untuk diterapkan dalam mengajar
mahasiswa pada Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan
Ar-Ridho Cibinong Bogor sebagai tempat saya mengajar. Kehadiran saya mengajar
harus datang tepat pada waktunya sesuai
dengan jawal yang ditetapkan pimpinan. Tugas mengajar ini bagi saya sebagai
dosen adalah sebuah jawaban yang harus dilaksanakan.
Saya
menjalankan tugas mengajar dilihat dari sisi formal dan sisi non formal. Sisi
formalnya adalah saya sebagai dosen menjalankan fungsi utama sebagai
pengajar membuat perencanaan mengajar, melaksanakan
mengajar dan menilai keberhasilan bagi mahasiswa berupa
hasil UTS dan UAS. Sedangkan sisi non formalnya adalah tugas dosen membantu
mahasiswa untuk mendapatkan nilai-nilai moral dan nilai-nilai sosial di luar
kegiatan formal tadi, seperti menanamkan kepribadian jati diri mahasiswa agar
dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat di
bangku kuliah.
Selanjutnya saya sebagai dosen
berupaya, proses belajar dan mengajar harus berjalan normal, memanfaatkan kegiatan
mandiri, yaitu kegiatan pembelajaran
berupa pendalaman materi untuk mahasiswa yang dirancang oleh dosen dalam rangka
mencapai kompetensi mahasiswa itu sendiri, yaitu membuat makalah sesuai dengan
dimana mahasiswa bekerja, dalam kegiatan ini tidak terjadi interaksi langsung
antara dosen dengan mahasiswa, waktu
penyelesaian tugas ditentukan oleh dosen
sebagai bentuk ketaatan terhadap waktu dan disiplin tugas. Sedangkan Kegiatan
lainya adalah Kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk mahasiswa dalam
rangka mencapai kompetensi yang dibutuhkan sesuai visi dan misi Sekolah Tinggi
Agama Islam, yaitu praktek mengajar dengan ukuran waktu misalnya sepuluh menit,
hasilnya dievaluasi bersama para mahasiswa. Itulah cara menerapkan kedisiplinan saya sebagai dosen terhadap mahasiswa.
4.
Keteladanan
Seorang dosen
punya tugas melakukan transfer ilmu pengetahuan kepada para mahasiswa, itu
adalah tugas untuk mencerdaskan bangsa. Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan
Pendidikan Ar-Ridho Cibinong Bogor salah satu dari sekian banyak penyelenggara
pendidikan dinegeri ini. Saya termasuk dari salah sat dosen yang mengabdi di
Sekolah Tinggi Agama Islam tersebut, predikat dosen dan guru tidak ada bedanya
dua-duanya punya tugas mengajar kepada peserta didik, kalau guru mengajar siswa
sedangkan dosen mengajar mahawiswa.
Menurut pendapat
saya, seorang dosen disamping mengajar berfungsi juga sebagai pendidik, dimana
seorang pendidik dapat mempengaruhi individu atau kelompok untuk lebih dewasi
dari sebelumnya, tugas dosen tidak hanya cukup dengan mengajar tapi fungsi
pendidik harus melekat dengan dirinya, disinilah seorang dosen dituntut
keteladanan.
Saya memahami isi
Tri Dharma perguruan tinggi adalah Pendidikan dan pengajaran, Penelitian dan
pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat, implementasi kegiatan Tri Dharma
Perguruan Tinggi adalah salah satu dasar tanggungjawab dari seorang dosen yang
harus dikembangkan secara simultan bersama-sama dengan mahasiswa.
Pengembangannya dilakukan di Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Pendidikan Agama Islam Ar-Ridho
Cibinong Bogor sebagai berikut;
a.
Penyelenggaraan
Pendikan dan pengajaran baru melaksanakan pendidikan yang di kenal Strata satu
(S 1), saya termasuk salah satu dosen yang dipercaya mengajar mata kuliah Ilmu
Alamiah Dasar dan Kapita selekta Pendidikan pada semester ganjil, sedangka pada
semester genap mengajar Ilmu Pendidikan dan Micro teaching.
b.
kegiatan
penelitian dan pengembangan, adalah
mengembangkan kemajuan ilmu pengetahuan. Tanpa penelitian, maka pengembangan
ilmu pengetahuan akan menjadi terhambat. Saya sebagai seorang dosen menganggap
bahwa penelitian ini tidak berdiri sendiri, akan tetapi harus dilihat
keterkaitannya dalam pembangunan dalam arti luas. artinya penelitain tidak
semata-mata hanya untuk hal yang diperlukan atau langsung dapat digunakan oleh
masyarakat pada saat itu saja, akan tetapi harus dilihat dengan proyeksi kemasa
depan. Dengan kata lain penelitian diperguruan tinggi tidak hanya diarahkan
untuk penelitian terapan saja, tetapi juga sekaligus melaksanakan penelitian
ilmu-ilmu dasar yang manfaatnya baru terasa penting artinya jauh dimasa yang
akan datang.
c.
Implentasi
pengabdian pada masyarakat harus diartikan dalam rangka penerapan ilmu
pengetahuan yang telah dikembangkan di perguruan tinggi, khususnya sebagai
hasil dari berbagai penelitian. Pengabdian pada masyarakat merupakan rangkaian
aktivitas dalam rangka kontribusi perguruan tinggi terhadap masyarakat yang
bersifat konkrit dan langsung dirasakan manfaatnya dalam waktu yang relatif
pendek. Aktivitas ini dapat dilakukan atas inisiatif individu atau kelompok anggota
civitas akademika perguruan tinggi terhadap masyarakat maupun terhadap
inisiatif perguruan tinggi yang bersangkutan yang bersifat nonprofit (Tidak
mencari keuntungan). Dengan aktivitas ini diharapkan adanya umpan balik dari
masyarakat ke perguruan tinggi, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan
pengembangan ilmu pengetahuan lebih lanjut.
Tridharma
perguruan tinggi ini tidak mudah untuk dilaksanakan apabila tidak memiliki
keteladanan, keteladanan dimaksud bagi seorang dosen adalah menjadi panutan,
untuk itu saya sebagai seorang dosen harus bersikap dan berprilaku yang baik, berpakaian yang sopan dan rapih,
berkomunikasi dan berbahasa yang santun dan berinteraksi yang baik dengan semua
golongan.
5.
Keterbukaan terhadap kritik
Keterbukaan bagi
saya seorang dosen sangat diperlukan, karena akan membuka wawasan pengembangan
ilmu pengetahuan, terutama yang berkaitan dengan matakuliah yang sedang diampu,
sikap terbuka akan memberikan suatu warna proses pembelajaran secara
transparansi sehingga materi kuliah yang disampaikan kepada mahasiswa dapat
dengan mudah dipahami dan tidak disangsikan lagi kebenarannya. Kaitannya
dengan menjalankan tugas sebagai seorang dosen, keterbukaan atau transparansi
berarti kesediaan pihak sekolah Tinggi untuk senantiasa memberikan informasi
faktual mengenai berbagai hal yang berkenaan dengan proses penyelenggaraan pendidikan.
Sedangkan kritik
dan atau juga saran adalah merupakan hal yang baik dalam pengembangan diri.
Kritik dan saran akan menjadi umpan balik untuk mengetahui kelemahan dan
kekurangan diri. Saya melihat kritik dan saran dalam kerangka berfikir seperti
itu. Untuk itu saya selalu terbuka terhadap kritik dan saran dari siapapun,
baik dari teman sejawat, Pimpinan Sekolah Tinggi, dan Mahasiswa.
Selama melakukan proses
pembelajaran, sebelum melakukan perkuliahan selalu mempersiapkan bahan ajar
berdasarkan dari silabus, setelah melakukan perkuliahan selesai dalam 1
semester dilajutkan dengan melakukan ujian akhir semester (UAS), dan hasil UAS
yang berupa nilai disampaikan kelembaga sebagai bahan evaluasi terhadap
aktifitas-aktifitas yang saya lakukan, apalagi saya sebagai dosen DPK di
Sekolah Tinggi Agama Islam Yaperi Cibinong Bogor, untuk mengetahui bahwa saya
melaksanakan tugas, saya berusaha menyampaikan laporan absen yang diketahui
oleh Ketuan STAI setiap bulan, selanjutnya keterbukaan dalam penyampaian materi
kuliah disampaikan secara maksimal dengan baik bisa saja dianggap masih kurang.
Oleh karena itu dalam melakukan proses pembelajaran saya selalu melakukan keterbukaan
terhadap kritik, saran dan masukan-masukan yang datang dari luar (baik dari
mahasiswa maupun pihak-pihak lainnya). Dengan adanya keterbukaan itu,
menjadikan saya sebagai dosen dapat mengevaluasi diri untuk melakukan
perubahan-perubahan kearah yang lebih baik lagi bila ada hal-hal yang kurang
berkenan dihati mahasiswa maupun pihak-pihak lain. Saya menyadari bahwa
perilaku, sikap, ucapan yang saya lakukan itu kadang-kadang ada pada batas
kewajaran atau berada pada batas yang kurang/tidak wajar (manusia tidak luput
dari salah dan lupa, juga manusia tidak ada yang sempurna). Oleh karena itu
kritik dan saran yang datang dari luar saya terima demi untuk perbaikan dan
perubahan pada masa mendatang.
KOMPONEN B :
6.
Produktivitas ilmiah
Sebagai dosen, saya secara
terus-menerus dan konsisten berupaya untuk melakukan pengembangan keilmuan dan
peningkatan keahlian secara berkelanjutan melalui kegiatan penelitian, menulis
dan menyajikan karya ilmiah, dalam satu tahun terakhir, saya terlibat kegiatan
penelitian ilmiah bersama dengan para mahasiswa, tentang bagaimana menjadi
seorang mahasiswa menyiapkan diri melaksanakan Program Pengalaman Lapangan menjadi
calon guru dan atau guru dengan obyek para anak didik Madrasah Ibtidiyah tempat
mereka melaksanakan tugas sebagai guru. Pada kesempatan itu mahasiswa mentransfer
ilmu pengetahuannya kepada anak didik, kemudian hasil kegiatan Program Pengalaman
Lapangan, mahasiswa menulis dan menyajikan karya ilmiah untuk di publikasikan
dilingkungan Sekolah Tinggi tempat saya mengajar.
Meski saya belum pernah memperoleh
pengakuan publik terhadap karya keilmuan saya, namun kegiatan-kegiatan yang
saya lakukan memiliki keterkaitan erat dengan bidang ilmu yang saya miliki dan
materi perkuliahan yang saya berikan, khususnya untuk beberapa matakuliah yang
saya ampu, seperti: Ilmu Alamiah Dasar, Kapita Selekta Pendidikan, Ilmu
Pendidikan Islam dan Micro Teaching. Dengan demikian, hasil kegiatan-kegiatan
yang saya lakukan, di samping dapat meningkatkan pengembangan keilmuan, juga
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang saya
laksanakan. Dalam kegiatan Progran Pengalaman Lapangan ada kegiatan penelitian
dan survey, meski tidak pada setiap kegiatan, saya telah berupaya untuk
melibatkan mahasiswa dalam jumlah dan waktu yang sangat terbatas.
7.
Makna dan Kegunaan
Sekolah Tinggi memberikan layanan
penelitian untuk meningkatkan kualitas penelitian akademik, mencoba menerapkan
sistem layanan akademik yang transparan dan terbuka, dimana untuk setiap
layanan akademik yang diberikan oleh Sekolah Tinggi membuat rumusan prosedur
operasi standarnya, yang mencakup jenis layanan, tatacara pelaksanaan, dan
batas waktu penyelesaian layanan tersebut.
Memanfaatkan layanan tersebut, inisiatif
saya ikut dalam penelitian bersama dengan mahasiswa dapat memberikan makna bahwa menyusun suatu karya
ilmiah merupakan suatu penerapan ilmu
dan kemampuan dalam pengaplikasian dan mengembangkan ilmu-ilmu atau teori-teori
yang dipergunakan serta dapat mengembangkannya untuk kemajuan dan peningkatan
profesionalitas diri seorang dosen.
Penelitian dan karya ilmiah yang
saya rancang bersama mahasiswa adalah merupakan suatu tugas yang harus
dilakukan oleh saya sebagai dosen dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan
wawasan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan bidang ilmu yang saya miliki.
Dengan menyusun karya ilmiah itu berguna untuk menambah wawasan pengetahuan dan wawasan pengalaman serta dapat mengembangkan ilmu-ilmu baru yang ditemukannya.
Karya ilmiah yang dibuat tersebut merupakan salah satu tugas dari seorang dosen dalam menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu dharma kedua tentang penelitian. Dengan penelitian tersebut hasilnya dapat dituangkan dalam bentuk karya ilmiah. Karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan tugas matakuliah yang saya ampu, yaitu Ilmu Alamiyah Dasar.
Dengan menyusun karya ilmiah itu berguna untuk menambah wawasan pengetahuan dan wawasan pengalaman serta dapat mengembangkan ilmu-ilmu baru yang ditemukannya.
Karya ilmiah yang dibuat tersebut merupakan salah satu tugas dari seorang dosen dalam menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu dharma kedua tentang penelitian. Dengan penelitian tersebut hasilnya dapat dituangkan dalam bentuk karya ilmiah. Karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan tugas matakuliah yang saya ampu, yaitu Ilmu Alamiyah Dasar.
8.
Usaha inovatif
Dalam memberikan
kuliah kepada mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Islam tempat saya mengajar,
saya menghadapi beberapa keunikan tentang latar belakang, pertama lararbelakang
asal pendidikan, mereka terdiri lulusan SMU dan Madrasah Aliah serta santri, kedua
dari sisi perbedaan usia remaja baru lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
(SLTA) dan yang berusia hampir dua kali lipat dari usia remaja, mereka ini
sudah lulus sepuluh tahun yang lalu, berarti mereka sudah istirahat berfikir
tentang ilmu pengtahuan cukup lama, ketiga saya melihat dari sisi
pengalaman berkeluarga dengan yang masih bujangan, yang keempat adalah dari
pengalaman bekerja dengan yang masing nganggur. Mahawiswa tersebut tersebut
tergabung dalam satu kelas sehingga, saya memandang keberagaman mahasiswa ini
kelihatanya sangat unik. Keunikan ini adalah disebabkan latar belakang struktur
kehidupan yang berbeda, sehingga saya sebagai dosen dalam menyampaikan
pembelajaran membutuhkan pemikiran yang
kreatif, maksudnya adalah berupaya dalam penyampaian materi pembelajaran
mencari cara yang dapat diterima oleh mahasiswa serta yang lainnya.
Meski saya belum pernah melakukan
kajian mengenai Interaktif penggunaan blogs diinternet yang berkaitan dengan
materi kuliah secara komprehensif, belum dapat diketahui hasilnya, namun saya
melihat gairah mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan semakin baik, dan
kepercayaan mahasiswa dalam hal transparansi hasil evaluasi akhir kegiatan UTS
dan UAS semakin meningkat.
Sebagai seorang dosen yang mempunyai tugas
menjadi fasilitator dan sekaligus mentransfer ilmu pengetahuan kepada para
mahasiswa, maka saya haruslah selalu kreatif dan melakukan inovasi-inovasi. Hal
ini antara lain karena mahasiswa yang harus saya hadapi berasal dari latar
belakang dan beragam kehidupan, untuk lebih mengenali pemahaman keilmuan di
kampus saya selalu berusaha menemukan cara-cara pembelajaran yang lebih baik,
dalam pengertian tepat dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa-mahasiswa.
9.
Konsistensi
Dosen, menurut
saya adalah sebuah profesi tenaga pengajar dijenjang perguruan tinggi yang
seharusnya sekaligus sebagai seorang pendidik untuk meneruskan dan
mengembangkan nilai kehidupan bagi mahawiswa dimasa yang akan datang, meskipun
kenyataannya, bahwa seorang dosen banyak yang mengabaikan tugas sebagai seorang
pendidik, tetap saja seorang pengajar sangat melekat dengan pendidik, maka dosen harus membimbing menyiapkan seorang
mahasiswa mampu mengarungi kehidupan setelah
lulus dari sekolah tinggi tempat dia belajar.
Jadi jelas bisa
dilihat, bahwa yang dihadapi seorang dosen adalah anak-anak muda dewasa yang dianggap sudah bisa mandiri dalam
menghadapi kehidupannya, dengan demikian mahasiswa dapat dijadikan sebagai
mitra kerja, hal ini sejalan dengan sistem pendidikan yang diterapkan di negeri
ini, yakni menggunakan kurikulum
berbasis kompetensi.
Salah satu kunci
utama dalam mendidik mahasiswa adalah konsistensi dan ketegasan. Biasanya dosen
itu pada kuliah pertama atau yang dikenal dengan aturan main kuliah atau
kesepakatan belajar-mengajar antara mahasiswa dengan dosennya menerapkan suatu
aturan yang ditetapkan di awal kuliah
oleh kedua belah pihak. Sebagai contohnya: Kehadiran tidak diperhitungkan dalam
penilaian. Akan tetapi, jika kehadiran mencapai 90% ke atas, maka mahasiswa
akan mendapat reward nilai, disini, dosen dituntut konsistensinya atas janji
yang pernah diucapkan.
Saya berusaha
untuk konsisten bekerja sebagai pengajar. Yang paling saya takutkan adalah
saya melanggar kesepakatan yang saya
buat pada mahasiswa. Apapun yang terjadi, jika seandainya saya sebagai dosen
membuat kesalahan harus berbesar hati mengakui kekhilafan itu. Dalam hal ini
saya memang menginginkan jadi orang yang baik sebagai manusia, tidak
terpikirkan untuk memainkan nilai di luar profesi saya sebagai pengajar. Saya
katakan, jika ada dosen yang bisa dibeli nilainya oleh materi ataupun uang oleh
mahasiswanya, maka dosen itu telah melakukan pelacuran akademik. Bahkan telah
melakukan pelacuran moral karena telah menggadaikan kehormatannya demi tujuan
yang rendah seperti itu.
10.
Target kerja
Upaya saya dalam pengembangan
keilmuan dan keahlian sebagai dosen, saya terus berusaha dengan konsisten,
sebab saya yakin bahwa bidang keilmuan dan keahlian yang saya miliki ini, bisa bermanfaat
bagi para mahasiswa yang sedang menimba ilmu di Sekolah Tinggi. Bekerja dan
berkarya itu adalah moto saya yang dijadikan sebagai ibadah, sedangkan dampak dari kerja berupa
keuntungan material dan peghargaan dari pihak adalah imbalan yang dianggap
sebaga suatu kewajaran dari pengorbanan yang dikeluarkan. Meskipun demikian,
kepuasan batin ketika telah berhasil memberikan manfaat bagi orang lain melalui
karya yang dilakukan terus menerus secara konsisten, pekerjaan ini sungguh
merupakan suatu imbalan yang tidak dapat dinilai dengan harta. Pengalaman saya,
untuk mencapai target kerja yang dicanangkan pada umumnya telah dapat dicapai, salah
satunya yaitu, tersampaikannya seluruh materi yang tertuang dalam silabus untu
satu semester..
Dalam berbagai situasi dan kondisi
saya berusaha untuk mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku. Dasar
pengabdiannya adalah ibadah, bahwa Tuhan Maha Esa selalu melihat apa yang dikerjakan, begitu juga jika
melakukan pelanggaran terhadap peraturan dapat menimbulkan dosa yang harus
dipertanggungjawabkan diakhir nanti.
Misalnya dalam hal kehadiran
perkuliahan, karena sesuatu yang amat penting, maka sebelumnya atau segera
memberitahu mahasiswa lewat telepon dan berusaha menggantinya pada waktu yang
lain yang disepakati bersama.
Dalam hal target kerja, saya berusaha
sesuai dasar yang sudah ditentukan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, meskipun mungkin
mungkin harus memakan waktu yang lama. Saya merasa masih memiliki waktu berkaya
untuk mencerdaskan anak bangsa dengan penuh disiplin dan ketangguhan kerja yang
memadai, yaitu menyesuaikan dengan rambu-rambu yang ditetapkan. Dalam hal ini
saya berusaha untuk mentaati aturan yang telah ditetapkan oleh lembaga
pendidikan, karena aturan itu saya pandang sebuah sistem yang harus dijalakan.
11.
Implentasi kegiatan
Implementasi
kegiatan dimasyarakat sesuai dengan yang dibutuhkan pada saat itu, yaitu dengan
memberikan pemahaman dalam pelatihan yang dilaksanakan dilingkungan Rt 05. Rw.
15 Desa Pabuaran yang membutuhkan aktivitas kegiatan awal setelah terbentuknya
pengurus karang taruna, kegiatan selanjutnya yang ingin dilaksanakan adalah usaha
kesejahteraan sosial, yang tugas utamanya adalah kepedulian mereka pada
lingkungan masyarakat yang terkait dengan upaya memajukan kesejahteraan.
Terbangun dari nilai-nilai yang ada
dilingkungan masyarakat, karang taruna memahami dan menyadari bahwa potensi dan
kapasitas yang dimiliki untuk ikut pastisipatif
memajukan usaha kesejahteraan dengan melakukan penanganan permasalahan
sosial yang berkaitan dengan fakir miskin, kenakalan remaja dan
korban bencana rupanya sangat diperlukan, hal ini juga
untuk membangkitkan gairah kepedulian ramaja terhadap masalah sosial yang
sebatas dari informasi media sosial, sebaiknya diaktualisaikan dalam bentuk
kegiatan organisasi, walupun ruang lingkupnya kecil yang penting tertanam dalam
jiwa remaja rasa sosialnya cukup tinggi.
Seiring dengan makin dewasanya organisasi karang taruna, bentuk-bentuk
kegiatan maupun pendekatan yang dilaksanakan dalam proses penanganan berbagai
masalah sosial yang menjadi perhatian karang taruna pun semakin kreatif. Mulai
dari penanganan secara sederhana hingga penanganan yang terencana dan
terorganisir dengan baik. Secara umum bentuk-bentuk dan pendekatan kegiatan
yang mereka yang ingin laksanakan kedepan adalah sebagai berikut :
a. Pemberian bantuan langsung dalam bentuk natura atau kebutuhan pokok
kepada masyarakat penyandang masalah.
b. Pelayanan, memberikan bantuan tenaga, menyalurkan, mendaftarkan,
memberikan informasi, dsb.
c. Pendampingan, memberikan bimbingan teknis dan pendampingan dalam program-program
tertentu bekerjasama dengan pemerintah maupun LSM.
d. Penyuluhan, bimbingan sosial, memberikan motivasi, konsultasi, melakukan
mediasi, serta pembinaan mental generasi muda.
e. Advokasi, mendorong partisipasi masyarakat untuk bersama-sama dalam suatu
program bersama yang ditujukan bagi penyelesaian masalah bersama serta melakukan
perbaikan lingkungan secara gotong royong.
Sejauh yang saya amati, pengabdian
kepada masyarakat yang saya lakukan bermanfaat untuk peningkatan inovasi dan perubahan, kemajuan
dan dukungan masyarakat, baik dari sisi pengetahuan maupun keterampilan karang
taruna dimasyarakat.
12.
Perubahan
Pengabdian saya
sebagai dosen kepada masyarakat merupakan pelaksanaan pengamalan ilmu
pengetahuan langsung pada masyarakat secara kelembagaan melalui metodologi
ilmiah sebagai penyebaran Tri Dharma Perguruan Tinggi serta tanggung jawab yang
luhur dalam usaha mengembangkan kemampuan masyarakat, sehingga dapat
mempercepat laju pertumbuhan tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Pengabdian kepada masyarakat dapat menghasilkan perubahan prilaku dari masabodoh menjadi
timbulnya tanggungjawab karang taruna dari kesekahteraan sosial berdampak pada
perubahan-perubahan yang ada di masyarakat antara lain :
a. Kesadaran masyarakat mencegah
terjadinya banjir yang dialami setiap kali turun hujan akibat buang sampah
sembarangan kedalam got, baunya sampah yang dibuang di tanah kosong sampai
kelihatan menumpuk mulai dapat disadari para warga, hal ini hasil
sosialisasi anggota karang taruna
tentang sehatnya lingkungan yang harus dipelihara setiap saat.
b. Bagi masyarakat yang mempunyai
kesehatan kurang baik, setelah mendapatkan penyuluhan-penyuluhan dari tenaga
penyuluh, maka masyarakat menjadi sadar bila kondisi fisiknya kurang sehat
segera memeriksakan dirinya ke Puskesmas atau ke Dokter praktek dan tempat medis lainnya yang terdekat.
c. Bagi masyarakat yang mempunyai anak
usia dini, sekarang sudah banyak yang menyekolahkan anaknya ke tempat
pendidikan anak usia dini (PAUD). Dengan menyekolahkan anaknya ke PAUD memberikan
pendidikan dasar bagi anak-anaknya, karena bila anak dididik dirumah dengan
dididik ditempat-tempat khusus akan lain dalam cara penangkapan dan penerimaan
daya nalar atau pola pikirnya.
13.
Dukungan masyarakat
Memperhatikan manfaat pengabdian
saya dimasyarakat yang dilakukan bekerjasama dengan ketua Rukun Tetangga dan
para Tokoh Masyarakat, bahwa kegiatan yang dilakukan ini mendapatkan respon secara
perlahan dan membutuhkan waktu untuk mendapatkan
tanggapan yang lebih baik lagi, karena yang disampaikan kepada mereka adalah tentang
keseharian yang memberikan keuntungan yang
bisa dirasakan oleh diri dan keluarganya, yaitu suatu lingkungan yang
asri, nyaman untuk dilihat dan dinikmati
sendiri.
Dengan adanya penyuluhan yang
dilakukan terhadap masyarakat dan mendapat respon yang baik untuk manfaat dimasa
depan ternyata terbukti, bahwa mayarakat mersepon baik dan berkeinginan tinggi
untuk hidup sehat, sehingga kegiatan yang dilakukan saya mendapat dukungan dari masyarakat yaitu ada beberapa
warga masyarakat yang dapat membantu terhadap penyuluhan yang saya lakukan,
baik ditempat penyuluhan maupun sebagai fasilitator penghubung bagi mereka yang
membutuhkan bantuan dibidang kesehatan.
Bentuk dukungan dari masyarakat
dalam kegiatan lainya sangat banyak asalkan mereka bisa diberdayakan dan
diarahkan kepada kegiatan-kegiatan yang berguna dan bermanfaat. Saya sudah
dapat membaca keinginan-keinginan dari masyarakat, bahwa masyarakat pada umumnya
adalah masyarakat yang membutuhkan penyuluhan dan perlu seorang yang memotivasi
untuk menggerakan kearah yang diharapkan masyarakat. Bila masyarakat sudah
tergerak hatinya, bentuk dukungan apapun pasti akan mudah didapatkan.
14.
Kemampuan komunikasi
Bentuk kegiatan pengabdian pada
masyarakat yang saya lakukan secara perlahan mendapat dukungan dari masyarakat,
saya menyadari betapa sulitnya memberikan pemahaman kesejahteraan yang saya
angap baik, dan sebagai sebagai makhluk sosial harus tetap bersabar
mensosialisasikan kegiatan tersebut, agar kegiatan bisa terlaksana dengan
lancar, saya membutuhkan bantuan pihak lain yaitu anak muda yang tergabung
dalam karang taruna. Ini berarti dituntut untuk mampu bekerjasama dengan orang
lain. Kerjasama dalam membangun kebersamaan bagi saya merupakan kebutuhan,
tanpa menghapus jiwa kemandirian. Kerjasama dengan masyarakat untuk mencapai
visi dan misi sekolah tinggi, perlu terus dilakukan. Oleh karena itu, saya
berinisiatif untuk mengadakan kegiatan bersama dengan masyarakat. Kegiatan
hasil kerjasama itu berupa pengabdian kepada masyarakat, seperti yang telah
dikemukakan di atas. Ini menunjukkan indikasi bahwa saya cenderung bekerjasama
dengan orang lain, dengan para tokoh masyarakat, dengan siapapun yang bertujuan
positif dan konstruktif bagi kemajuan masyarakat dan institusi tempat saya mengajar.
Dasar terbangunnya kerjasama yang bisa mendapatkan hasil yang memuaskan adalah terjalinya
komunikasi yang intensiv. Seseorang akan mampu bekerjasama dengan pihak lain
manakala yang bersangkutan dapat berkomunikasi dengan baik. Alhamdulillah dalam
tataran tertentu, saya merasa tidak memiliki hambatan untuk berkomunikasi
dengan pihak lain, sehingga kegiatan-kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
saya lakukan berjalan dengan lancar dan baik
15.
Kemampuan kerjasama
Dulu sesudah
kuliah semua mahasiswa sudah tahu bahwa setelah lulus akan menemui hidup dalam dunia yang
sebenarnya, yaitu melaksanakan
pengabdian kepada masyarakata dituntut untuk dapat mengabdi sebagai bentuk
penerapan dari salah satu Tridharma Perguruan tinggi yaitu pengambidan kepada
masyarakat. Pengabdian
kepada masyarakat mewujudkan pengalaman nyata untuk merasakan kehidupan yang
sebenarnya dimasyarakat. Dalam
penerapan kegiatan kepada masyarakat diusahakan adanya tindak lanjut dari
kegiatan pengabdian kepada masyarakat sehingga nantinya dapat dan mampu
membentuk kerjasama dengan masyarakat tersebut.
Kemampuan kerjasama merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari kemampuan komunikasi. Hal ini karena dengan hanya
berkemampuan komunikasi yang baiklah maka
kerjasama dapat dilakukan. Kemampuan kerjasama sangat penting untuk
dapat menjalankan peran saya sebagai dosen yang harus melakukan transformasi
ilmu pengetahuan kepada mahasiswa sebagai bagian tugas saya di bidang
pendidikan. Dengan adannya kemampuan kerjasama pula maka selama ini saya dapat melakukan
kegiatan pengabdian pada masyarakat. Dengan kerjasama maka saya dapat
mengkomunikasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki kepada masyarakat,
Dalam kaitan dengan pengabdian pada
masyarakat, selama ini saya berusaha menjalin hubungan yang baik dengan berbagai
komponen masyarakat, seperti melakukan silaturahmi dengan berbagai tokoh
masyarakat yang mempunyai hubungan cukup
dekat beberapa Kepala Kelurahan dan perangkat di bawahnya, sehingga selama ini
saya memperoleh umpan balik tentang permasalahan-permasalahan yang ada di
masyarakat dari para tokoh masyarakat tersebut. Dengan adanya umpan
balik tersebut maka pada kegiatan pengabdian pada masyarakat berikutnya dapat
dilakukan revisi terhadap materi yang harus disiapkan sehingga materi yang akan
disampaikan bisa tepat sasaran, sesuai kebutuhan masyarakat setempat.
16.
Implementasi Kegiatan
Sejak tahun 2008 saya sudah
ditetapkan sebagai dosen tidak tetap di Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasa
Pendidikan Ar-Ridho Cibinong Bogor dan sesuai dengan Surat Keputusan Sekretaris
jenderal Kementerian Agama, bahwa Sejak terhitung mulai tanggal 1 Juni 2012 ditugaskan
dalam jabatanya sebagai lektor untuk mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar pada
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati Bandung dpk pada Sekolah Tinggi
Agama Islam Yayasan Pendidikan Ar-Ridho Cibinong Bogor, melaksanakan tugas dengan implementasi
kegiatan sebagai dosen. Peran yang saya lakukan dalam melaksanakan tugas pada
Sekolah Tinggi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Sebagai dosen, disamping mengajar
mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar Semester 1, berperan juga membina para mahasiswa
Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Pendidikan Ar-Ridho Cibinong Bogor agar
mampu menjadikan mahasiswa aktif mengikuti perkuliahan, menjadikan mahasiswa
sebagai masyarakat kampus yang berintelektualitas yang tinggi dan berwawasan
ilmiah.
b. Saya memberikan motivasi kepada para
teman dosen yang ada dilingkungan Yayasan Pendidikan Ar-Ridho Cibinong Bogor untuk membangkitkan
minat untuk melakukan penelitian dan
pengabdian pada masyarakat. Karena sebagai dosen dituntut untuk melakukan
pengabdian pada masyarakat, yang pada saat itu minat dosen untuk melakukan
kegiatan tersebut pada masih membutuhkan
dorongan.
c. Pada semester awal saya ditetapkan
sebagai dosen ditugaskan untuk mengajar mata kuliah Imu Alamiah Dasar, namun
karena ada dosen mengundurkan diri,
maka saya diberi tambahan tugas mengajar Kapita Selekta Pendidikan Islam, begitu
juga pada semester berikutnya ditugasi dua mata kuliah yang lain yaitu Michro
Teaching dan Ilmu Pendidikan.
17.
Dukungan institusi
Fasilitas untuk menunjang lancarnya
implementasi kegiatan sangat berarti bagi saya sebagai dosen, juga dengan
sistem yang sudah ditetapkan oleh pimpinan dilingkungan kerja sekolah tinggi
sangat menunjang lancarnya implementasi kegiatan.
Ada satu pemikiran saya untuk
kemajuan Sekolah tinggi, yaitu pemberdayaan dalam rangka peningkatan peran dosen tetap agar segera
diwujudkan, memang pada awalnya kurang mendapatkan perhatian dari rekan dosen,
khususnya unsur pimpinan dengan alasan antara lain bahwa selama ini dosen luar
biasa telah berperan besar terhadap kelangsungan berbagai kegiatan akademik,
mereka adalah dosen senior yang berasal dari perguruan tinggi yang yang lain,
yang juga dikatakannya sebagai perguruan tinggi pembina.
Belum siapnya dosen tetap untuk
mengambil alih peran dosen luar biasa Perlu penyesuaian beberapa waktu untuk
memberikan keyakinan kepada berbagai unsur khususnya pimpinan di Sekolah Tinggi
Agama Islam Yayasan Pendidikan AR-Ridho. Bahwa suka atau tidak suka, mau atau tidak
mau peran dosen luar biasa harus dikurangi dan peran dosen tetap harus lebih
mendapatkan perhatian.
Pemikiran saya tentang pentingnya
pemberdayaan dosen tetap memperoleh perhatian dari pimpinan, saat ada kebijakan
pemerintah yang mengharuskan jurusan/program studi untuk melakukan akreditasi
program studi. Saat itu untuk dapat mengikuti akreditasi mengharuskan
menuliskan berbagai aktivitas yang antara lain menyangkut peran dosen tetap
terhadap kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada
masyarakat.
Persyaratan yang menyangkut
pertanyaan tentang kegiatan apa saja yang dilakukan oleh dosen tetap di sekolah
tinggi, telah menyadarkan pimpinan untuk memberikan peran yang lebih besar
kepada dosen tetapnya. Sebagai hasil dari pemikiran saya, maka saat ini semua
mata kuliah inti telah diasuh oleh dosen tetap.
18.
Kendali diri
Beraktifitas di perguruan tinggi
mempunyai pengalaman yang unik, karena berhadapan dengan banyak orang yang
mempunyai karakter berbeda-beda. Pengalaman selama menjabat di struktural pada
unit lain dengan sebagai dosen mengalami perbedaan dalam penerapan kendali
dirinya. Ada beberapa contoh kendali diri dari pengalaman yang saya alami. Beberapa waktu yang lalu, dalam satu pertemuan
dengan pimpinan yang kebetulan pertemuan ini adalah pertemuan informal, saya
pernah menyampaikan pendapat, komentar dan saran kepada pimpinan. Sesuai dengan
kebiasaan, saya menyampaikan pendapat, komentar, dan saran sesuai dengan
standar organisasi dan tetap menjaga kesopanan sebagai orang timur, bahwa hasil
konsultasi dengan pejabat di Dirjen terkait kelangsungan penyelenggaraan
pendidikan, bahwa perguruan tinggi agama yang dikembangkan saat ini adalah harus
mengacu pada jurusan yang memiliki spesifik pendidikan, misalnya jurusan
perbankan syari’ah, namun ternyata pendapat tersebut tidak mendapatkan
perhatian. Pendapat saya masih memerlukan kajian mendalam, disamping itu
mungkin belum faham tentang kebijakan yang sedang berkembang sekarang ini, pimpinan
memberikan jawaban bahwa minat pendidikan dilingkungan Sekolah Tinggi Agama
Islam lebih memilih Jurusan PAI. Dalam kondisi yang demikian, saya dengarkan
semua ucapan kritikan yang halus tapi menyudutkan. Bagi saya, semua ungkapan
yang sempat dikeluarkan kepada saya tersebut justru menjadi cermin untuk
melakukan perbaikan diri saya sendiri. Saya tetap mempunyai keyakinan bahwa
pimpinan sebenarnya orang yang baik, sebagaimana yang pernah saya alami selama
bergaul dengan beliau, hanya mungkin sedang ada masalah sehingga beliau menolak
secara halus. Pada kesempatan yang lain secara diam diam sekarang ini sedang
digarap sebuah konsep rencana perubahan dari Sekolah Tinggi Agama Islam menjadi
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah, mungkin ini adalah sebuah perubahan kebijakan
untuk menuju dan mengikuti perkembangan sekarang ini. Dalam mengungkapkan
pendapat rupanya memerlukan kesabaran, dan ini adalah lebih merupakan kendali
diri dalam menjalankan tugas sebagai dosen.
19.
Tanggungjawab
Kedudukan dan
peranan Tenaga Pengajar atau yang sering di panggil akrab oleh mahasiswa adalah
dengan sebutan Dosen sebagai unsur aparatur Tenaga Pengajar yang bertugas
sebagai penimba dan pemberi Ilmu dalam dunia pendidikan harus menyelenggarakan
pengajaran secara benar dan penuh rasa tanggung jawab kepada mahasiswa dengan berdasarkan
Undang-Undang Kependidikan. Untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik, maka dosen
diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar memiliki sikap
dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran, tanggung jawab, disiplin
serta wibawa sehingga dapat memberikan ilmu sesuai tuntutan perkembangan
teknologi terkini.
Setiap orang yang menduduki jabatan
baik jabatan struktural maupun jabatan fungsional mengandung kewajiban yang
harus dilaksanakan. Dosen
merupakan salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan tinggi di
Indonesia. Peran, tugas, dan tanggung-jawab dosen sangat bermakna dalam mewujudkan
tujuan pendidikan, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas
manusia Indonesia, meliputi kualitas iman/takwa, akhlak mulia,dan penguasaan
ilmu pengetahuan, Untuk menjalankan fungsi
dan peran, diperlukan sosok dosen yang profesional. Dosen
dinyatakan sebagai pendidik profesional dan ilmuan dengan tugas utama
mengajarkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan melalui
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat”.
Sejalan dengan tugas saya sebagi
dosen, tanggungjawab terhadap tugas yang dibebankan kepada saya di Sekolah
Tinggi Agama Islam Yayasan Pendidikan Ar-Ridho Cibinong Bogor, saya harus
mempertanggungjawabkan tugas mengajar mata
kuliah yang diampu, mulai dari perencanaan sesuai dengan silabus, pelaksanaan
penyampaian materi , mengisi daftar hadir mahasiswa, dosen dan mengesahkan
hasil akhir (nilai) setelah melakukan pengisian materi kuliah kepada mahasiswa.
Kemudian mempertanggungjawabkan tugas menjajar mahasiswa dalam bentuk laporan
setiap semester dengan diserahkannya nilai akhir.
20.
Keteguhan pada prinsip
Saya selalu mempunyai prinsip dalam
menjalani hidup sesuai dengan peraturan berlaku, saya berfikir bahwa dalam hidup
ini harus punya pandangan kedepan yang berkualitas dan bermanfaat bagi manusia yang
lainnya, menempatkan diri sebagai dosen
dalam melaksanakan tugas untuk mengajar atau menyampaikan materi kuliah
kepada mahasiswa, dan melaporkan hasil pelaksanaan ujian akhir berupa nilai
mahasiswa kepada lembaga sesuai dengan jadwal yang ditetapkan lembaga. Bila ada
mahasiswa yang memperoleh nilai tidak atau belum memuaskan, kepada mahasiswa
tersebut diberikan kesempatan sekali lagi untuk perbaikan sesuai ketentuan yang
ditetapkan lembaga, dan bila mahasiswa tersebut tidak mengindahkan ketentuan
lembaga, maka saya mencoba mengadakan pendekatan terhadap mahasiswa tentang
latarbelakangkanya, pendekatan yang dilakukan ini sebatas kewajaran untuk mengajak
mahasiswa mengikuti ujian perbaikan lagi.
Mahasiswa yang tidak puas terhadap
masalah nilai yang diperolehnya, kemudian protes, bagi saya menganggapnya adala
hal yang biasa, karena kepuasan mahasiswa atas prestasi yang dicapai tidak
sesuai dengan keinginan hati nuraninya, apalagi bagi mahasiswa yang gemar
belajar adalah hal yang sangat wajar. Untuk memberikan jawaban yang lebih bisa
diterima oleh mahasiswa tersebut, saya coba menelusuri dari bidang akademik
bahwa mahasiswa tersebut pada waktu perkuliahan berjalan, kehadirannya menurut
data absen apakah memenuhi target yang ditentukan atau tidak, saya harus
menjelaskan kepada mahasiswa yang bersangkutan dengan didukung bukti kehadiran sebagai
pedoman saya dalam menjelaskan dan mengambil keputusan.
Penjelasan saya yang berpedoman pada
aturan yang berlaku, ternyata memberikan kepuasan dan diakui bahwa itu sebuah
kelalaian sehingga mengakibatkan prestasi yang didapatkan diterima dengan senang
hati, dan dia bersedia memperbaikinya pada periode berikutnya.
21.
Peran
Peran Saya sebagai dosen dalam
peningkatan kualitas kegiatan mahasiswa, antara lain saya bertugas membantu kegiatan yang
berkaitan peyambutan mahasiswa baru sebagai implementasi penerapan kebijakan Sekolah
Tinggi, saya diikutkan aktif dalam membantu kepanitiaan pembinaan mahasiswa
baru Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Pendidikan Ar-Ridho Cibinong Bogor.
Dalam penyelenggaraan Masa Orientasi Mahasiswa, saya berupaya melakukan
evaluasi, dan hasilnya disampaikan kepada pimpinan yang gunanya menetapkan
rumusan kebijakan kegiatan belajar mengajar sekolah tinggi satu tahun kedepan,
dan rencana Orientasi Mahasiswa yang lebih baik di masa yang akan datang.
Dalam forum rapat atau diskusi
dengan pimpinan Sekolah Tinggi, saya berupaya memberikan masukan mengenai
perumusan kebijakan pembinaan kemahasiswaan, baik tentang pembinaan organisasi
kemahasiswaan maupun dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok mahasiswa, yaitu kegiatan
yang
dilakukan di kampus ataupun di luar kampus dengan tujuan menumbuhkan dan
meningkatkan kompetensi dan karakter mahasiswa mengenai hubungan antara
berbagai mata kuliah, menyalurkan bakat dan minat, meningkatkan kesejahteraan
dan menumbuhkan kepekaan sosial serta melengkapi upaya mewujudkan manusia
seutuhnya.
Menyaksikan fenomena yang demikian, saya
menginginkan tujuan
kegiatan tersebut adalah untuk memperluas wawasan, manyalurkan bakat minat,
serta pembentukan karakter seutuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan tinggi.
Kegiatan tersebut
merupakan bagian dari kegiatan
ekstrakurikuler yang menampung dan membentuk mahasiswa dalam meningkatkan
dirinya sebagai mahasiswa pemikir, kreatif dan inovatif dalam rangka
mengembangkan ilmu pengetahuan, seni untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Contoh: diskusi ilmiah, seminar ilmiah, Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM), pertemuan-pertemuan ilmiah dalam Ikatan Organisasi Mahasiswa
Sejenis (IOMS) dan sebagainya. Dengan kegiatan penalaran ini mahasiswa
diharapkan mengedepankan dan menggunakan rasionalitas dalam berpola pikir,
berpola wicara, dan berpola perilaku.
22.
Implementasi kegiatan
Banyak hal untuk mewujudkan kemajuan
lembaga pendidikan yang harus dijalankan sesuai dengan peraturan yang berlaku,
hal ini semata-mata saya sebagai dosen ingin mengaktualisasikan pikiran agar
lembaga pendidikan tinggi ini bisa dicintai mahasiswa pada khususnya dan
umumnya adalah ingin mendapatkan penilaian yang baik di mata masyarakat. Kegiatan
kemahasiswaan sudah berjalan berdasarkan peraturan yang ditetapkan Dirjen
Pendidikan Islam, namun dalam implentasikan kegiatan di Sekolah Tinggi Agama
Islam Yayasan Pendidikan Ar-Ridho Cibinong Bogor
Amanat UU No 20 Tahun 2003 sangat
jelas bahwa pendidikan pada hakekatnya adalah mengembangkan potensi diri
peserta didik menjadi berkemampuan dengan dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan,
kepribadian, akhlak mulia, dan kemandirian. Dengan demikian, pendidikan
mempunyai peran yang strategis dalam membangun karakter mahasiswa. Mahasiswa
sebagai peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan
satuan pendidikan tertentu. Oleh karena itu mahasiswa merupakan subyek didik di
pendidikan tinggi, maka dalam rangka mencapai tujuan pendidikan diperlukan
pembimbingan kemahasiswaan yaitu pembimbingan seluruh kegiatan mahasiswa
sebagai peserta didik selama dalam proses pendidikan.
Menurut pemikiran saya pada saat itu
sebagai tahap pertama memberikan pemahaman tentang pentingnya melaksanakan
organisasi kemahasiswaan berdasarkan aturan yang dibuat oleh lembaga sendiri.
Usulan saya diterima dengan baik,
dan bahkan saya berharap ada tindak lanjutnya dengan pembentukan Tim Penyusun Pedoman Organisasi dan Kegiatan
Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Agama Islam YAPERI Cibinong Bogor Sebagai Tim
Penyusun Pedoman Organisasi dan Kegiatan Kemahasiswaan. Maka sejak saat itu saya mengajak dan
teman-teman dosen melakukan pertemuan dengan sejumlah elemen kemahasiswaan di
lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam YAPERI Cibinong Bogor, dan juga
mengadakan studi banding kemahasiswaan ke beberapa perguruan tinggi yang ada di
Bogor, baik ke perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta yang
sudah mapan. Hasil dari berbagai kegiatan tersebut, tersusunlah draft Pedoman
Organisasi Kemahasiswaan dan Pedoman kegiatan Kemahasiswaan Sekolah Tinggi
Agama Islam YAPERI Cibinong Bogor untuk segera ditetapkan dengan Surat
Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam YAPERI Cibinong Bogor.
23.
Interaksi
Pada awal usulan untuk membuat pedoman
kegiatan organisasi kemahasiswaan, infutnya datang dari hasil interaksi dengan para
mahasiswa, mereka memberikan masukan mengenai keinginan untuk mengadakan
kegiatan dilingkungan kampus. Sejalan dengan keinginan para mahasiswa, saya
juga adalah seorang yang pernah mengalami menjadi mahasiswa, merasa tergerak
menyaksikan keinginan mahasiswa di lingkungan kampus. Pada saat itu saya
melihat para mahasiswa datang ke kampus
hanya untuk kuliah dan setelah itu langsung pulang ke tempat tinggal
masing-masing.
Mereka nampak kurang bisa
memanfaatkan status mereka sebagai mahasiswa untuk menggali potensi yang mereka
miliki, baik untuk kepentingan mereka sendiri maupun manfaat yang mereka dapat
berikan bagi orang lain.
Mengamati hal yang demikian, maka
pada berbagai kesempatan, baik pada saat sedang melakukan kegiatan belajar
mengajar saat perkuliahan, maupun secara informal saat bertemu dan berkumpul
dengan beberapa mahasiswa, saya selalu memberikan informasi dan penjelasan
tentang arti penting kedudukan mereka sebagai mahasiswa dan berbagai peran
penting yang dapat dijalankan oleh mahasiswa sebagai calon anak bangsa yang
akan menjadi motor perubahan dan banyak bukti peran mahasiswa dalam mendorong
perubahan dan kemajuan bagi bangsa, bahkan bagi Negara.
Untuk mendukung informasi dan
penjelasan saya tersebut, maka saya sering memberikan contoh tentang peran
mahasiswa pada saat perjuangan mahasiswa sebelum kemerdekaan hingga peran yang
dilakukan oleh mahasiswa saat reformasi dikumandangkan tahun 1998 yang lalu, menunjukan
keberanian untuk memimpin perubahan dari sistem pemerintahan orde baru ke masa
reformasi, bahkan kemajuan prestasi yang lainnya diraih oleh mahasiswa yang lain dalam bidang inovasi dan
kreatif ilmu pengetahuan.
24.
Manfaat kegiatan
Perlu kesabaran dan
perlu manfaatkan waktu berteman dengan mahasiswa di kampus, karena mereka
terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan dan kehidupan keluarga serta
usia, yang tentunya untuk belajar kiranya perlu diberikan motivasi, namun secara pasti telah
terjadi perubahan perilaku mahasiswa menjadi dewasa dalam berfikir dan
bertindak antara lain:
a. Dengan
tersedianya sarana Laboratorium Komputer, Musholla, Perpustakaan dan Wifi/Hostpot
gratis, mahasiswa senang berada dalam kampus menggunakan jasa internet untuk
kepentingnan dunia pendidikan yang merupakan bagian dari konsep teknologi pendidikan
berupa media untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar. Potensi penggunaan
teknologi dalam pendidikan berhubungan dengan usaha untuk meningkatkan
produktivitas pendidikan. Internet adalah salah satu contoh teknologi yang
sangat bermanfaat untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan pendidikan.
b. Saat ini sudah
mulai banyak mahasiswa yang betah tinggal di kampus di luar waktu kegiatan
perkuliahan, melalui organisasi kemahasiswaan mereka berinteraksi
banyak hal, misanya bagi mahasiswa semester akhir menyiapkan diri untuk membuat
dan merencanakan penelitian dalam rangka menyusun karya ilmiah, kesempatan ini
saya sebagai dosen dapat memberikan dorongan agar segera dapat menyelesaikan
tugasnya sebagai mahasiswa semester akhir.
c. Sebagai dosen, saya
sering melakukan interaksi dengan mahasiswa tersebut, manfaat bagi saya yaitu
banyak sekali mengenal mahasiswa-mahasiswa yang mempunyai karakter yang berbeda-beda
sehingga dalam menghadapi setiap mahasiswa tersebut beraneka ragam cara
interaksi yang dilakukannya dan menambah banyak persaudaraan. Manfaat bagi
mahasiswa yaitu dapat dilihat dari kedekatan mahasiswa dengan dosen merasa
lebih dekat hubungan kemanusiaannya, karena mereka merasa sering konsultasi dan
dapat arahan dari dosen tersebut sehingga mereka punya anggapan bahwa di kampus
ada yang melindungi.