Rabu, 21 Agustus 2013



SERTIFIKASI DOSEN TAHUN 2013
DESKRIPSI DIRI

KOMPONEN A
1.    Usaha kreatif
Sejak ditugaskan menjadi dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Ar Ridho Cibinong Bogor, mulai membiasakan diri membaca buku yang berhubungan dengan materi mata kuliah yang saya ampu, kemudian membuat catatan kecil untuk disampaikan sebagai bahan ajar dalam perkuliahan. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, saya selalu berusaha menggunakan media pembelajaran yang ada saat ini pada umumnya digunakan oleh para fasiltator yaitu liquid-crystal display (LCD),. Meski demikian, usaha ini tidaklah cukup, saya melihat dan memperhatikan bahwa mahasiswa tidak terlalu aktif dan antusias dalam mengikuti perkuliahan. Disamping itu, mahasiswa masih sulit untuk memahami materi pembelajaran yang diberikan.
Sebagai dosen saya mengamati  mahasiswa yang menganggap bahwa mengikuti kegiatan akademik, seperti perkuliahan hanya sebagai kewajiban saja untuk diperkenankan secara aturan akademik mengikuti ujian mata kuliah yang bersangkutan dan akhirnya memperoleh kelulusan dari mata kuliah tersebut. Adanya persepsi yang demikian menyebabkan mahasiswa kurang sungguh-sungguh dalam mengikuti perkuliahan dan seperti tidak membekas bahwa mereka pernah mengikuti perkuliahan suatu mata kuliah.
Saya bercerita berbagai kehidupan yang nyata dan perkembangan pendidikan kepada para mahasiswa yang sedang terjadi di masyarakat sekarang, maksudnya adalah mengajak alam fikiran mahasiswa mengulang mundur ke belakang untuk dihubungkan dengan kehidupan nyata yang sedang dihadapi oleh mahasiswa, ternyata cerita itu dapat menarik perhatian mahasiswa. Kesempatan ini dimanfaatkan untuk menyampaikan beberapa teori sesuai dengan matakuliah yang saya ampu sehingga mereka termotivasi untuk mendapatkan sumber-sumber materi perkuliahan lebih lanjut. Hal ini terjadi karena dari cerita tadi diikuti dengan penugasan pembuatan makalah dan presentasi makalah pada pertemuan berikutnya serta melakukan diskusi.

2.    Dampak perubahan
Dengan adanya upaya saya sebagai dosen, yang ingin mencoba menggairahkan perkuliahan dengan penyamaan persepsi antara fikiran mahasiswa dengan materi perkuliahan yang awalnya dengan sebuah cerita kenyataan yang berkembang dimasyarakat yang diinformasikan melalui media masa. Mahasiswa merasa bahwa mata kuliah yang diberikan bukan hanya sebagai sesuatu kewajiban saja, melainkan mereka merasa yakin bahwa apa yang disampaikan oleh dosen tersebut memberi manfaat yang lebih baik, manakala diikuti dengan sungguh-sungguh. Buktinya mereka apabila diberikan tugas dari mata kuliah microteaching dengan membuat visualisasi mengajar yang direkam dalam bentuk video melalui handpon miliknya sendiri dalam durasi lima menit, kemudian dianailis oleh sesama kawanya, ternyata mendapat sambutan yang cukup baik, apabila terdapat kekurangan mereka memperbaiki kesalahanya,
Memang dari sisi kehadiran dalam perkuliahan sedikit meningkat mengalami perubahan, hal ini lebih disebabkan karena para mahasiswa terdiri dari beberapa latar belakang kehidupan, mereka harus bekerja lebih dahulu sebagai guru dan ada juga dilembaga sosial kekasyarakatan, lalu kemudian setelah bekerja, baru  berangkat kuliah. Kondisi ini bagi mereka tidak punya pilihan lain kecuali memotivasi dirinya untuk tetap mengikuti kuliah. Dengan adanya keinginan yang kuat untuk belajar, mereka berusaha memahami materi kuliah dengan sungguh-sungguh, antara lain dibuktikan dengan kualitas tulisan berupoa makalah yang disusun menjadi semakin baik, dan adapun yang lainnya kemampuan mereka untuk menyampaikan pendapat dan kritik yang lebih rasional dan tajam, dan cara menyampaikan pendapatny semakin sistematis. Bahkan banyak diantara mahasiswa yang mengikuti mata kuliah saya tersebut yang juga kemudian menjadi rajin mengikuti kegiatan-kegiatan akademik, seperti seminar, dan keberanian mereka untuk menyampaikan pertanyaan dan pendapatnya pada forum-forum tersebut, baik yang diadakan di dalam kampus maupun juga di luar kampus.

3.    Disiplin
Saya selaku dosen mencoba memahami makna disiplin untuk diterapkan dalam mengajar mahasiswa pada Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Ar-Ridho Cibinong Bogor sebagai tempat saya mengajar. Kehadiran saya mengajar harus  datang tepat pada waktunya sesuai dengan jawal yang ditetapkan pimpinan. Tugas mengajar ini bagi saya sebagai dosen adalah sebuah jawaban yang harus dilaksanakan.
Saya menjalankan tugas mengajar dilihat dari sisi formal dan sisi non formal. Sisi formalnya adalah saya sebagai dosen menjalankan fungsi  utama sebagai  pengajar membuat perencanaan mengajar, melaksanakan mengajar dan menilai keberhasilan bagi mahasiswa berupa hasil UTS dan UAS. Sedangkan sisi non formalnya adalah tugas dosen membantu mahasiswa untuk mendapatkan nilai-nilai moral dan nilai-nilai sosial di luar kegiatan formal tadi, seperti menanamkan kepribadian jati diri mahasiswa agar dapat  mengimplementasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah.
Selanjutnya saya sebagai dosen berupaya, proses belajar dan mengajar harus berjalan normal, memanfaatkan kegiatan mandiri, yaitu  kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk mahasiswa yang dirancang oleh dosen dalam rangka mencapai kompetensi mahasiswa itu sendiri, yaitu membuat makalah sesuai dengan dimana mahasiswa bekerja, dalam kegiatan ini tidak terjadi interaksi langsung antara dosen dengan mahasiswa,  waktu penyelesaian tugas  ditentukan oleh dosen sebagai bentuk ketaatan terhadap waktu dan disiplin tugas. Sedangkan Kegiatan lainya adalah Kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk mahasiswa dalam rangka mencapai kompetensi yang dibutuhkan sesuai visi dan misi Sekolah Tinggi Agama Islam, yaitu praktek mengajar dengan ukuran waktu misalnya sepuluh menit, hasilnya dievaluasi bersama para mahasiswa. Itulah cara menerapkan  kedisiplinan saya  sebagai dosen terhadap mahasiswa.

4.    Keteladanan

Seorang dosen punya tugas melakukan transfer ilmu pengetahuan kepada para mahasiswa, itu adalah tugas untuk mencerdaskan bangsa. Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Pendidikan Ar-Ridho Cibinong Bogor salah satu dari sekian banyak penyelenggara pendidikan dinegeri ini. Saya termasuk dari salah sat dosen yang mengabdi di Sekolah Tinggi Agama Islam tersebut, predikat dosen dan guru tidak ada bedanya dua-duanya punya tugas mengajar kepada peserta didik, kalau guru mengajar siswa sedangkan dosen mengajar mahawiswa.
Menurut pendapat saya, seorang dosen disamping mengajar berfungsi juga sebagai pendidik, dimana seorang pendidik dapat mempengaruhi individu atau kelompok untuk lebih dewasi dari sebelumnya, tugas dosen tidak hanya cukup dengan mengajar tapi fungsi pendidik harus melekat dengan dirinya, disinilah seorang dosen dituntut keteladanan.
Saya memahami isi Tri Dharma perguruan tinggi adalah Pendidikan dan pengajaran, Penelitian dan pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat, implementasi kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah salah satu dasar tanggungjawab dari seorang dosen yang harus dikembangkan secara simultan bersama-sama dengan mahasiswa. Pengembangannya dilakukan di Sekolah Tinggi Agama Islam  Yayasan Pendidikan Agama Islam Ar-Ridho Cibinong Bogor sebagai berikut;
a.       Penyelenggaraan Pendikan dan pengajaran baru melaksanakan pendidikan yang di kenal Strata satu (S 1), saya termasuk salah satu dosen yang dipercaya mengajar mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar dan Kapita selekta Pendidikan pada semester ganjil, sedangka pada semester genap mengajar Ilmu Pendidikan dan Micro teaching. 
b.        kegiatan penelitian dan pengembangan,  adalah mengembangkan kemajuan ilmu pengetahuan. Tanpa penelitian, maka pengembangan ilmu pengetahuan akan menjadi terhambat. Saya sebagai seorang dosen menganggap bahwa penelitian ini tidak berdiri sendiri, akan tetapi harus dilihat keterkaitannya dalam pembangunan dalam arti luas. artinya penelitain tidak semata-mata hanya untuk hal yang diperlukan atau langsung dapat digunakan oleh masyarakat pada saat itu saja, akan tetapi harus dilihat dengan proyeksi kemasa depan. Dengan kata lain penelitian diperguruan tinggi tidak hanya diarahkan untuk penelitian terapan saja, tetapi juga sekaligus melaksanakan penelitian ilmu-ilmu dasar yang manfaatnya baru terasa penting artinya jauh dimasa yang akan datang.
c.         Implentasi pengabdian pada masyarakat harus diartikan dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan di perguruan tinggi, khususnya sebagai hasil dari berbagai penelitian. Pengabdian pada masyarakat merupakan rangkaian aktivitas dalam rangka kontribusi perguruan tinggi terhadap masyarakat yang bersifat konkrit dan langsung dirasakan manfaatnya dalam waktu yang relatif pendek. Aktivitas ini dapat dilakukan atas inisiatif individu atau kelompok anggota civitas akademika perguruan tinggi terhadap masyarakat maupun terhadap inisiatif perguruan tinggi yang bersangkutan yang bersifat nonprofit (Tidak mencari keuntungan). Dengan aktivitas ini diharapkan adanya umpan balik dari masyarakat ke perguruan tinggi, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan lebih lanjut.
Tridharma perguruan tinggi ini tidak mudah untuk dilaksanakan apabila tidak memiliki keteladanan, keteladanan dimaksud bagi seorang dosen adalah menjadi panutan, untuk itu saya sebagai seorang dosen harus bersikap dan berprilaku yang baik,  berpakaian yang sopan dan rapih, berkomunikasi dan berbahasa yang santun dan berinteraksi yang baik dengan semua golongan.

5.    Keterbukaan terhadap kritik
Keterbukaan bagi saya seorang dosen sangat diperlukan, karena akan membuka wawasan pengembangan ilmu pengetahuan, terutama yang berkaitan dengan matakuliah yang sedang diampu, sikap terbuka akan memberikan suatu warna proses pembelajaran secara transparansi sehingga materi kuliah yang disampaikan kepada mahasiswa dapat dengan mudah dipahami dan tidak disangsikan lagi kebenarannya.  Kaitannya dengan menjalankan tugas sebagai seorang dosen, keterbukaan atau transparansi berarti kesediaan pihak sekolah Tinggi untuk senantiasa memberikan informasi faktual mengenai berbagai hal yang berkenaan dengan proses penyelenggaraan pendidikan.
Sedangkan kritik dan atau juga saran adalah merupakan hal yang baik dalam pengembangan diri. Kritik dan saran akan menjadi umpan balik untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan diri. Saya melihat kritik dan saran dalam kerangka berfikir seperti itu. Untuk itu saya selalu terbuka terhadap kritik dan saran dari siapapun, baik dari teman sejawat, Pimpinan Sekolah Tinggi, dan Mahasiswa.
Selama melakukan proses pembelajaran, sebelum melakukan perkuliahan selalu mempersiapkan bahan ajar berdasarkan dari silabus, setelah melakukan perkuliahan selesai dalam 1 semester dilajutkan dengan melakukan ujian akhir semester (UAS), dan hasil UAS yang berupa nilai disampaikan kelembaga sebagai bahan evaluasi terhadap aktifitas-aktifitas yang saya lakukan, apalagi saya sebagai dosen DPK di Sekolah Tinggi Agama Islam Yaperi Cibinong Bogor, untuk mengetahui bahwa saya melaksanakan tugas, saya berusaha menyampaikan laporan absen yang diketahui oleh Ketuan STAI setiap bulan, selanjutnya keterbukaan dalam penyampaian materi kuliah disampaikan secara maksimal dengan baik bisa saja dianggap masih kurang. Oleh karena itu dalam melakukan proses pembelajaran saya selalu melakukan keterbukaan terhadap kritik, saran dan masukan-masukan yang datang dari luar (baik dari mahasiswa maupun pihak-pihak lainnya). Dengan adanya keterbukaan itu, menjadikan saya sebagai dosen dapat mengevaluasi diri untuk melakukan perubahan-perubahan kearah yang lebih baik lagi bila ada hal-hal yang kurang berkenan dihati mahasiswa maupun pihak-pihak lain. Saya menyadari bahwa perilaku, sikap, ucapan yang saya lakukan itu kadang-kadang ada pada batas kewajaran atau berada pada batas yang kurang/tidak wajar (manusia tidak luput dari salah dan lupa, juga manusia tidak ada yang sempurna). Oleh karena itu kritik dan saran yang datang dari luar saya terima demi untuk perbaikan dan perubahan pada masa mendatang.


KOMPONEN B :

6.    Produktivitas ilmiah
Sebagai dosen, saya secara terus-menerus dan konsisten berupaya untuk melakukan pengembangan keilmuan dan peningkatan keahlian secara berkelanjutan melalui kegiatan penelitian, menulis dan menyajikan karya ilmiah, dalam satu tahun terakhir, saya terlibat kegiatan penelitian ilmiah bersama dengan para mahasiswa, tentang bagaimana menjadi seorang mahasiswa menyiapkan diri melaksanakan Program Pengalaman Lapangan menjadi calon guru dan atau guru dengan obyek para anak didik Madrasah Ibtidiyah tempat mereka melaksanakan tugas sebagai guru. Pada kesempatan itu mahasiswa mentransfer ilmu pengetahuannya kepada anak didik, kemudian hasil kegiatan Program Pengalaman Lapangan, mahasiswa menulis dan menyajikan karya ilmiah untuk di publikasikan dilingkungan Sekolah Tinggi tempat saya mengajar.
Meski saya belum pernah memperoleh pengakuan publik terhadap karya keilmuan saya, namun kegiatan-kegiatan yang saya lakukan memiliki keterkaitan erat dengan bidang ilmu yang saya miliki dan materi perkuliahan yang saya berikan, khususnya untuk beberapa matakuliah yang saya ampu, seperti: Ilmu Alamiah Dasar, Kapita Selekta Pendidikan, Ilmu Pendidikan Islam dan Micro Teaching. Dengan demikian, hasil kegiatan-kegiatan yang saya lakukan, di samping dapat meningkatkan pengembangan keilmuan, juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang saya laksanakan. Dalam kegiatan Progran Pengalaman Lapangan ada kegiatan penelitian dan survey, meski tidak pada setiap kegiatan, saya telah berupaya untuk melibatkan mahasiswa dalam jumlah dan waktu yang sangat terbatas.

7.    Makna dan Kegunaan
Sekolah Tinggi memberikan layanan penelitian untuk meningkatkan kualitas penelitian akademik, mencoba menerapkan sistem layanan akademik yang transparan dan terbuka, dimana untuk setiap layanan akademik yang diberikan oleh Sekolah Tinggi membuat rumusan prosedur operasi standarnya, yang mencakup jenis layanan, tatacara pelaksanaan, dan batas waktu penyelesaian layanan tersebut.
Memanfaatkan layanan tersebut, inisiatif saya ikut dalam penelitian bersama dengan mahasiswa dapat  memberikan makna bahwa menyusun suatu karya ilmiah  merupakan suatu penerapan ilmu dan kemampuan dalam pengaplikasian dan mengembangkan ilmu-ilmu atau teori-teori yang dipergunakan serta dapat mengembangkannya untuk kemajuan dan peningkatan profesionalitas diri seorang dosen.
Penelitian dan karya ilmiah yang saya rancang bersama mahasiswa adalah merupakan suatu tugas yang harus dilakukan oleh saya sebagai dosen dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan bidang ilmu yang saya miliki.
Dengan menyusun karya ilmiah itu berguna untuk menambah wawasan pengetahuan dan wawasan pengalaman serta dapat mengembangkan ilmu-ilmu baru yang ditemukannya.
Karya ilmiah yang dibuat tersebut merupakan salah satu tugas dari seorang dosen dalam menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu dharma kedua tentang penelitian. Dengan penelitian tersebut hasilnya dapat dituangkan dalam bentuk karya ilmiah. Karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan tugas matakuliah yang saya ampu, yaitu Ilmu Alamiyah Dasar.

8.    Usaha inovatif
Dalam memberikan kuliah kepada mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Islam tempat saya mengajar, saya menghadapi beberapa keunikan tentang latar belakang, pertama lararbelakang asal pendidikan, mereka terdiri lulusan SMU dan Madrasah Aliah serta santri, kedua dari sisi perbedaan usia remaja baru lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dan yang berusia hampir dua kali lipat dari usia remaja, mereka ini sudah lulus sepuluh tahun yang lalu, berarti mereka sudah istirahat berfikir tentang ilmu pengtahuan cukup lama, ketiga saya melihat dari sisi pengalaman berkeluarga dengan yang masih bujangan, yang keempat adalah dari pengalaman bekerja dengan yang masing nganggur. Mahawiswa tersebut tersebut tergabung dalam satu kelas sehingga, saya memandang keberagaman mahasiswa ini kelihatanya sangat unik. Keunikan ini adalah disebabkan latar belakang struktur kehidupan yang berbeda, sehingga saya sebagai dosen dalam menyampaikan pembelajaran  membutuhkan pemikiran yang kreatif, maksudnya adalah berupaya dalam penyampaian materi pembelajaran mencari cara yang dapat diterima oleh mahasiswa serta yang lainnya.
Meski saya belum pernah melakukan kajian mengenai Interaktif penggunaan blogs diinternet yang berkaitan dengan materi kuliah secara komprehensif, belum dapat diketahui hasilnya, namun saya melihat gairah mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan semakin baik, dan kepercayaan mahasiswa dalam hal transparansi hasil evaluasi akhir kegiatan UTS dan UAS semakin meningkat.
 Sebagai seorang dosen yang mempunyai tugas menjadi fasilitator dan sekaligus mentransfer ilmu pengetahuan kepada para mahasiswa, maka saya haruslah selalu kreatif dan melakukan inovasi-inovasi. Hal ini antara lain karena mahasiswa yang harus saya hadapi berasal dari latar belakang dan beragam kehidupan, untuk lebih mengenali pemahaman keilmuan di kampus saya selalu berusaha menemukan cara-cara pembelajaran yang lebih baik, dalam pengertian tepat dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa-mahasiswa.

9.    Konsistensi
Dosen, menurut saya adalah sebuah profesi tenaga pengajar dijenjang perguruan tinggi yang seharusnya sekaligus sebagai seorang pendidik untuk meneruskan dan mengembangkan nilai kehidupan bagi mahawiswa dimasa yang akan datang, meskipun kenyataannya, bahwa seorang dosen banyak yang mengabaikan tugas sebagai seorang pendidik, tetap saja seorang pengajar sangat melekat dengan pendidik,  maka dosen harus membimbing menyiapkan seorang mahasiswa mampu mengarungi kehidupan setelah  lulus dari sekolah tinggi tempat dia belajar.
Jadi jelas bisa dilihat, bahwa yang dihadapi seorang dosen adalah anak-anak muda dewasa  yang dianggap sudah bisa mandiri dalam menghadapi kehidupannya, dengan demikian mahasiswa dapat dijadikan sebagai mitra kerja, hal ini sejalan dengan sistem pendidikan yang diterapkan di negeri ini,  yakni menggunakan kurikulum berbasis kompetensi.
Salah satu kunci utama dalam mendidik mahasiswa adalah konsistensi dan ketegasan. Biasanya dosen itu pada kuliah pertama atau yang dikenal dengan aturan main kuliah atau kesepakatan belajar-mengajar antara mahasiswa dengan dosennya menerapkan suatu aturan yang  ditetapkan di awal kuliah oleh kedua belah pihak. Sebagai contohnya: Kehadiran tidak diperhitungkan dalam penilaian. Akan tetapi, jika kehadiran mencapai 90% ke atas, maka mahasiswa akan mendapat reward nilai, disini, dosen dituntut konsistensinya atas janji yang pernah diucapkan.
Saya berusaha untuk konsisten bekerja sebagai pengajar. Yang paling saya takutkan adalah saya  melanggar kesepakatan yang saya buat pada mahasiswa. Apapun yang terjadi, jika seandainya saya sebagai dosen membuat kesalahan harus berbesar hati mengakui kekhilafan itu. Dalam hal ini saya memang menginginkan jadi orang yang baik sebagai manusia, tidak terpikirkan untuk memainkan nilai di luar profesi saya sebagai pengajar. Saya katakan, jika ada dosen yang bisa dibeli nilainya oleh materi ataupun uang oleh mahasiswanya, maka dosen itu telah melakukan pelacuran akademik. Bahkan telah melakukan pelacuran moral karena telah menggadaikan kehormatannya demi tujuan yang rendah seperti itu.

10.    Target kerja
Upaya saya dalam pengembangan keilmuan dan keahlian sebagai dosen, saya terus berusaha dengan konsisten, sebab saya yakin bahwa bidang keilmuan dan keahlian yang saya miliki ini, bisa bermanfaat bagi para mahasiswa yang sedang menimba ilmu di Sekolah Tinggi. Bekerja dan berkarya itu adalah moto saya yang dijadikan sebagai  ibadah, sedangkan dampak dari kerja berupa keuntungan material dan peghargaan dari pihak adalah imbalan yang dianggap sebaga suatu kewajaran dari pengorbanan yang dikeluarkan. Meskipun demikian, kepuasan batin ketika telah berhasil memberikan manfaat bagi orang lain melalui karya yang dilakukan terus menerus secara konsisten, pekerjaan ini sungguh merupakan suatu imbalan yang tidak dapat dinilai dengan harta. Pengalaman saya, untuk mencapai target kerja yang dicanangkan pada umumnya telah dapat dicapai, salah satunya yaitu, tersampaikannya seluruh materi yang tertuang dalam silabus untu satu semester..
Dalam berbagai situasi dan kondisi saya berusaha untuk mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku. Dasar pengabdiannya adalah ibadah, bahwa Tuhan Maha Esa selalu  melihat apa yang dikerjakan, begitu juga jika melakukan pelanggaran terhadap peraturan dapat menimbulkan dosa yang harus dipertanggungjawabkan diakhir nanti.
Misalnya dalam hal kehadiran perkuliahan, karena sesuatu yang amat penting, maka sebelumnya atau segera memberitahu mahasiswa lewat telepon dan berusaha menggantinya pada waktu yang lain yang disepakati bersama.
Dalam hal target kerja, saya berusaha sesuai dasar yang sudah ditentukan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, meskipun mungkin mungkin harus memakan waktu yang lama. Saya merasa masih memiliki waktu berkaya untuk mencerdaskan anak bangsa dengan penuh disiplin dan ketangguhan kerja yang memadai, yaitu menyesuaikan dengan rambu-rambu yang ditetapkan. Dalam hal ini saya berusaha untuk mentaati aturan yang telah ditetapkan oleh lembaga pendidikan, karena aturan itu saya pandang sebuah sistem yang harus dijalakan.


11.    Implentasi kegiatan
Implementasi kegiatan dimasyarakat sesuai dengan yang dibutuhkan pada saat itu, yaitu dengan memberikan pemahaman dalam pelatihan yang dilaksanakan dilingkungan Rt 05. Rw. 15 Desa Pabuaran yang membutuhkan aktivitas kegiatan awal setelah terbentuknya pengurus karang taruna, kegiatan selanjutnya yang ingin dilaksanakan adalah usaha kesejahteraan sosial, yang tugas utamanya adalah kepedulian mereka pada lingkungan masyarakat yang terkait dengan upaya memajukan kesejahteraan.
 Terbangun dari nilai-nilai yang ada dilingkungan masyarakat, karang taruna memahami dan menyadari bahwa potensi dan kapasitas yang dimiliki untuk ikut pastisipatif  memajukan usaha kesejahteraan dengan melakukan penanganan permasalahan sosial yang berkaitan dengan fakir miskin, kenakalan remaja dan korban bencana rupanya sangat diperlukan, hal ini juga untuk membangkitkan gairah kepedulian ramaja terhadap masalah sosial yang sebatas dari informasi media sosial, sebaiknya diaktualisaikan dalam bentuk kegiatan organisasi, walupun ruang lingkupnya kecil yang penting tertanam dalam jiwa remaja rasa sosialnya cukup tinggi.    
Seiring dengan makin dewasanya organisasi karang taruna, bentuk-bentuk kegiatan maupun pendekatan yang dilaksanakan dalam proses penanganan berbagai masalah sosial yang menjadi perhatian karang taruna pun semakin kreatif. Mulai dari penanganan secara sederhana hingga penanganan yang terencana dan terorganisir dengan baik. Secara umum bentuk-bentuk dan pendekatan kegiatan yang mereka yang ingin laksanakan kedepan adalah sebagai berikut :
a.       Pemberian bantuan langsung dalam bentuk natura atau kebutuhan pokok kepada masyarakat penyandang masalah.
b.      Pelayanan, memberikan bantuan tenaga, menyalurkan, mendaftarkan, memberikan informasi, dsb.
c.       Pendampingan, memberikan bimbingan teknis dan pendampingan dalam program-program tertentu bekerjasama dengan pemerintah maupun LSM.
d.      Penyuluhan, bimbingan sosial, memberikan motivasi, konsultasi, melakukan mediasi, serta pembinaan mental generasi muda.
e.       Advokasi, mendorong partisipasi masyarakat untuk bersama-sama dalam suatu program bersama yang ditujukan bagi penyelesaian masalah bersama serta melakukan perbaikan lingkungan secara gotong royong.
Sejauh yang saya amati, pengabdian kepada masyarakat yang saya lakukan bermanfaat untuk  peningkatan inovasi dan perubahan, kemajuan dan dukungan masyarakat, baik dari sisi pengetahuan maupun keterampilan karang taruna dimasyarakat.

12.    Perubahan
Pengabdian saya sebagai dosen kepada masyarakat merupakan pelaksanaan pengamalan ilmu pengetahuan langsung pada masyarakat secara kelembagaan melalui metodologi ilmiah sebagai penyebaran Tri Dharma Perguruan Tinggi serta tanggung jawab yang luhur dalam usaha mengembangkan kemampuan masyarakat, sehingga dapat mempercepat laju pertumbuhan tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Pengabdian kepada masyarakat dapat menghasilkan  perubahan prilaku dari masabodoh menjadi timbulnya tanggungjawab karang taruna dari kesekahteraan sosial berdampak pada perubahan-perubahan yang ada di masyarakat antara lain :
a.    Kesadaran masyarakat mencegah terjadinya banjir yang dialami setiap kali turun hujan akibat buang sampah sembarangan kedalam got, baunya sampah yang dibuang di tanah kosong sampai kelihatan menumpuk mulai dapat disadari para warga, hal ini hasil sosialisasi  anggota karang taruna tentang sehatnya lingkungan yang harus dipelihara setiap saat.
b.    Bagi masyarakat yang mempunyai kesehatan kurang baik, setelah mendapatkan penyuluhan-penyuluhan dari tenaga penyuluh, maka masyarakat menjadi sadar bila kondisi fisiknya kurang sehat segera memeriksakan dirinya ke Puskesmas atau ke Dokter praktek  dan tempat medis lainnya  yang terdekat.
c.    Bagi masyarakat yang mempunyai anak usia dini, sekarang sudah banyak yang menyekolahkan anaknya ke tempat pendidikan anak usia dini (PAUD). Dengan menyekolahkan anaknya ke PAUD memberikan pendidikan dasar bagi anak-anaknya, karena bila anak dididik dirumah dengan dididik ditempat-tempat khusus akan lain dalam cara penangkapan dan penerimaan daya nalar atau pola pikirnya.

13.    Dukungan masyarakat
Memperhatikan manfaat pengabdian saya dimasyarakat yang dilakukan bekerjasama dengan ketua Rukun Tetangga dan para Tokoh Masyarakat, bahwa kegiatan yang dilakukan ini mendapatkan respon secara perlahan dan membutuhkan waktu untuk  mendapatkan tanggapan yang lebih baik lagi, karena yang disampaikan kepada mereka adalah tentang keseharian yang memberikan keuntungan yang  bisa dirasakan oleh diri dan keluarganya, yaitu suatu lingkungan yang asri,  nyaman untuk dilihat dan dinikmati sendiri.
Dengan adanya penyuluhan yang dilakukan terhadap masyarakat dan mendapat respon yang baik untuk manfaat dimasa depan ternyata terbukti, bahwa mayarakat mersepon baik dan berkeinginan tinggi untuk hidup sehat, sehingga kegiatan yang dilakukan saya mendapat  dukungan dari masyarakat yaitu ada beberapa warga masyarakat yang dapat membantu terhadap penyuluhan yang saya lakukan, baik ditempat penyuluhan maupun sebagai fasilitator penghubung bagi mereka yang membutuhkan bantuan dibidang kesehatan.
Bentuk dukungan dari masyarakat dalam kegiatan lainya sangat banyak asalkan mereka bisa diberdayakan dan diarahkan kepada kegiatan-kegiatan yang berguna dan bermanfaat. Saya sudah dapat membaca keinginan-keinginan dari masyarakat, bahwa masyarakat pada umumnya adalah masyarakat yang membutuhkan penyuluhan dan perlu seorang yang memotivasi untuk menggerakan kearah yang diharapkan masyarakat. Bila masyarakat sudah tergerak hatinya, bentuk dukungan apapun pasti akan mudah didapatkan.

14.    Kemampuan komunikasi
Bentuk kegiatan pengabdian pada masyarakat yang saya lakukan secara perlahan mendapat dukungan dari masyarakat, saya menyadari betapa sulitnya memberikan pemahaman kesejahteraan yang saya angap baik, dan sebagai sebagai makhluk sosial harus tetap bersabar mensosialisasikan kegiatan tersebut, agar kegiatan bisa terlaksana dengan lancar, saya membutuhkan bantuan pihak lain yaitu anak muda yang tergabung dalam karang taruna. Ini berarti dituntut untuk mampu bekerjasama dengan orang lain. Kerjasama dalam membangun kebersamaan bagi saya merupakan kebutuhan, tanpa menghapus jiwa kemandirian. Kerjasama dengan masyarakat untuk mencapai visi dan misi sekolah tinggi, perlu terus dilakukan. Oleh karena itu, saya berinisiatif untuk mengadakan kegiatan bersama dengan masyarakat. Kegiatan hasil kerjasama itu berupa pengabdian kepada masyarakat, seperti yang telah dikemukakan di atas. Ini menunjukkan indikasi bahwa saya cenderung bekerjasama dengan orang lain, dengan para tokoh masyarakat, dengan siapapun yang bertujuan positif dan konstruktif bagi kemajuan masyarakat dan institusi tempat saya mengajar. Dasar terbangunnya kerjasama yang bisa mendapatkan hasil yang memuaskan adalah terjalinya komunikasi yang intensiv. Seseorang akan mampu bekerjasama dengan pihak lain manakala yang bersangkutan dapat berkomunikasi dengan baik. Alhamdulillah dalam tataran tertentu, saya merasa tidak memiliki hambatan untuk berkomunikasi dengan pihak lain, sehingga kegiatan-kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang saya lakukan berjalan dengan lancar dan baik

15.    Kemampuan kerjasama
Dulu sesudah kuliah semua mahasiswa sudah tahu bahwa setelah lulus  akan menemui hidup dalam dunia yang sebenarnya, yaitu melaksanakan pengabdian kepada masyarakata dituntut untuk dapat mengabdi sebagai bentuk penerapan dari salah satu Tridharma Perguruan tinggi yaitu pengambidan kepada masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat mewujudkan pengalaman nyata untuk merasakan kehidupan yang sebenarnya dimasyarakat. Dalam penerapan kegiatan kepada masyarakat diusahakan adanya tindak lanjut dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat sehingga nantinya dapat dan mampu membentuk kerjasama dengan masyarakat tersebut.
Kemampuan kerjasama merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kemampuan komunikasi. Hal ini karena dengan hanya berkemampuan komunikasi yang baiklah maka  kerjasama dapat dilakukan. Kemampuan kerjasama sangat penting untuk dapat menjalankan peran saya sebagai dosen yang harus melakukan transformasi ilmu pengetahuan kepada mahasiswa sebagai bagian tugas saya di bidang pendidikan. Dengan adannya kemampuan kerjasama pula maka selama ini saya dapat melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat. Dengan kerjasama maka saya dapat mengkomunikasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki  kepada masyarakat,
Dalam kaitan dengan pengabdian pada masyarakat, selama ini saya berusaha menjalin hubungan yang baik dengan berbagai komponen masyarakat, seperti melakukan silaturahmi dengan berbagai tokoh masyarakat yang mempunyai hubungan  cukup dekat beberapa Kepala Kelurahan dan perangkat di bawahnya, sehingga selama ini saya memperoleh umpan balik tentang permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat dari para tokoh masyarakat tersebut.   Dengan adanya umpan balik tersebut maka pada kegiatan pengabdian pada masyarakat berikutnya dapat dilakukan revisi terhadap materi yang harus disiapkan sehingga materi yang akan disampaikan bisa tepat sasaran, sesuai kebutuhan masyarakat setempat.

16.    Implementasi Kegiatan
Sejak tahun 2008 saya sudah ditetapkan sebagai dosen tidak tetap di Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasa Pendidikan Ar-Ridho Cibinong Bogor dan sesuai dengan Surat Keputusan Sekretaris jenderal Kementerian Agama, bahwa Sejak terhitung mulai tanggal 1 Juni 2012 ditugaskan dalam jabatanya sebagai lektor untuk mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar pada Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati Bandung dpk pada Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Pendidikan Ar-Ridho Cibinong Bogor,  melaksanakan tugas dengan implementasi kegiatan sebagai dosen. Peran yang saya lakukan dalam melaksanakan tugas pada Sekolah Tinggi tersebut adalah sebagai berikut :
a.       Sebagai dosen, disamping mengajar mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar Semester 1, berperan juga membina para mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Pendidikan Ar-Ridho Cibinong Bogor agar mampu menjadikan mahasiswa aktif mengikuti perkuliahan, menjadikan mahasiswa sebagai masyarakat kampus yang berintelektualitas yang tinggi dan berwawasan ilmiah.
b.      Saya memberikan motivasi kepada para teman dosen yang ada dilingkungan Yayasan Pendidikan  Ar-Ridho Cibinong Bogor untuk membangkitkan minat untuk  melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Karena sebagai dosen dituntut untuk melakukan pengabdian pada masyarakat, yang pada saat itu minat dosen untuk melakukan kegiatan tersebut pada  masih membutuhkan dorongan.
c.       Pada semester awal saya ditetapkan sebagai dosen ditugaskan untuk mengajar mata kuliah Imu Alamiah Dasar, namun karena ada dosen   mengundurkan diri, maka saya diberi tambahan tugas mengajar Kapita Selekta Pendidikan Islam, begitu juga pada semester berikutnya ditugasi dua mata kuliah yang lain yaitu Michro Teaching dan Ilmu Pendidikan.

17.    Dukungan institusi
Fasilitas untuk menunjang lancarnya implementasi kegiatan sangat berarti bagi saya sebagai dosen, juga dengan sistem yang sudah ditetapkan oleh pimpinan dilingkungan kerja sekolah tinggi sangat menunjang lancarnya implementasi kegiatan.
Ada satu pemikiran saya untuk kemajuan Sekolah tinggi, yaitu pemberdayaan dalam rangka  peningkatan peran dosen tetap agar segera diwujudkan, memang pada awalnya kurang mendapatkan perhatian dari rekan dosen, khususnya unsur pimpinan dengan alasan antara lain bahwa selama ini dosen luar biasa telah berperan besar terhadap kelangsungan berbagai kegiatan akademik, mereka adalah dosen senior yang berasal dari perguruan tinggi yang yang lain, yang juga dikatakannya sebagai perguruan tinggi pembina.
Belum siapnya dosen tetap untuk mengambil alih peran dosen luar biasa Perlu penyesuaian beberapa waktu untuk memberikan keyakinan kepada berbagai unsur khususnya pimpinan di Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Pendidikan AR-Ridho. Bahwa suka atau tidak suka, mau atau tidak mau peran dosen luar biasa harus dikurangi dan peran dosen tetap harus lebih mendapatkan perhatian.
Pemikiran saya tentang pentingnya pemberdayaan dosen tetap memperoleh perhatian dari pimpinan, saat ada kebijakan pemerintah yang mengharuskan jurusan/program studi untuk melakukan akreditasi program studi. Saat itu untuk dapat mengikuti akreditasi mengharuskan menuliskan berbagai aktivitas yang antara lain menyangkut peran dosen tetap terhadap kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
Persyaratan yang menyangkut pertanyaan tentang kegiatan apa saja yang dilakukan oleh dosen tetap di sekolah tinggi, telah menyadarkan pimpinan untuk memberikan peran yang lebih besar kepada dosen tetapnya. Sebagai hasil dari pemikiran saya, maka saat ini semua mata kuliah inti telah diasuh oleh dosen tetap.

18.    Kendali diri
Beraktifitas di perguruan tinggi mempunyai pengalaman yang unik, karena berhadapan dengan banyak orang yang mempunyai karakter berbeda-beda. Pengalaman selama menjabat di struktural pada unit lain dengan sebagai dosen mengalami perbedaan dalam penerapan kendali dirinya. Ada beberapa contoh kendali diri dari pengalaman yang saya alami.  Beberapa waktu yang lalu, dalam satu pertemuan dengan pimpinan yang kebetulan pertemuan ini adalah pertemuan informal, saya pernah menyampaikan pendapat, komentar dan saran kepada pimpinan. Sesuai dengan kebiasaan, saya menyampaikan pendapat, komentar, dan saran sesuai dengan standar organisasi dan tetap menjaga kesopanan sebagai orang timur, bahwa hasil konsultasi dengan pejabat di Dirjen terkait kelangsungan penyelenggaraan pendidikan, bahwa perguruan tinggi agama yang dikembangkan saat ini adalah harus mengacu pada jurusan yang memiliki spesifik pendidikan, misalnya jurusan perbankan syari’ah, namun ternyata pendapat tersebut tidak mendapatkan perhatian. Pendapat saya masih memerlukan kajian mendalam, disamping itu mungkin belum faham tentang kebijakan yang sedang berkembang sekarang ini, pimpinan memberikan jawaban bahwa minat pendidikan dilingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam lebih memilih Jurusan PAI. Dalam kondisi yang demikian, saya dengarkan semua ucapan kritikan yang halus tapi menyudutkan. Bagi saya, semua ungkapan yang sempat dikeluarkan kepada saya tersebut justru menjadi cermin untuk melakukan perbaikan diri saya sendiri. Saya tetap mempunyai keyakinan bahwa pimpinan sebenarnya orang yang baik, sebagaimana yang pernah saya alami selama bergaul dengan beliau, hanya mungkin sedang ada masalah sehingga beliau menolak secara halus. Pada kesempatan yang lain secara diam diam sekarang ini sedang digarap sebuah konsep rencana perubahan dari Sekolah Tinggi Agama Islam menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah, mungkin ini adalah sebuah perubahan kebijakan untuk menuju dan mengikuti perkembangan sekarang ini. Dalam mengungkapkan pendapat rupanya memerlukan kesabaran, dan ini adalah lebih merupakan kendali diri dalam menjalankan tugas sebagai dosen.

19.    Tanggungjawab
Kedudukan dan peranan Tenaga Pengajar atau yang sering di panggil akrab oleh mahasiswa adalah dengan sebutan Dosen sebagai unsur aparatur Tenaga Pengajar yang bertugas sebagai penimba dan pemberi Ilmu dalam dunia pendidikan harus menyelenggarakan pengajaran secara benar dan penuh rasa tanggung jawab kepada mahasiswa dengan berdasarkan Undang-Undang Kependidikan. Untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik, maka dosen diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar memiliki sikap dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran, tanggung jawab, disiplin serta wibawa sehingga dapat memberikan ilmu sesuai tuntutan perkembangan teknologi terkini.
Setiap orang yang menduduki jabatan baik jabatan struktural maupun jabatan fungsional mengandung kewajiban yang harus dilaksanakan. Dosen merupakan salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan tinggi di Indonesia. Peran, tugas, dan tanggung-jawab dosen sangat bermakna dalam mewujudkan tujuan pendidikan, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia Indonesia, meliputi kualitas iman/takwa, akhlak mulia,dan penguasaan ilmu pengetahuan,  Untuk menjalankan fungsi dan  peran,  diperlukan sosok dosen yang profesional. Dosen dinyatakan sebagai pendidik profesional dan ilmuan dengan tugas utama mengajarkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat”.
Sejalan dengan tugas saya sebagi dosen, tanggungjawab terhadap tugas yang dibebankan kepada saya di Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Pendidikan Ar-Ridho Cibinong Bogor, saya harus mempertanggungjawabkan  tugas mengajar mata kuliah yang diampu, mulai dari perencanaan sesuai dengan silabus, pelaksanaan penyampaian materi , mengisi daftar hadir mahasiswa, dosen dan mengesahkan hasil akhir (nilai) setelah melakukan pengisian materi kuliah kepada mahasiswa. Kemudian mempertanggungjawabkan tugas menjajar mahasiswa dalam bentuk laporan setiap semester dengan diserahkannya nilai akhir.

20.    Keteguhan pada prinsip
Saya selalu mempunyai prinsip dalam menjalani hidup sesuai dengan peraturan berlaku, saya berfikir bahwa dalam hidup ini harus punya pandangan kedepan yang  berkualitas dan bermanfaat bagi manusia yang lainnya, menempatkan diri sebagai dosen  dalam melaksanakan tugas untuk  mengajar atau menyampaikan materi kuliah kepada mahasiswa, dan melaporkan hasil pelaksanaan ujian akhir berupa nilai mahasiswa kepada lembaga sesuai dengan jadwal yang ditetapkan lembaga. Bila ada mahasiswa yang memperoleh nilai tidak atau belum memuaskan, kepada mahasiswa tersebut diberikan kesempatan sekali lagi untuk perbaikan sesuai ketentuan yang ditetapkan lembaga, dan bila mahasiswa tersebut tidak mengindahkan ketentuan lembaga, maka saya mencoba mengadakan pendekatan terhadap mahasiswa tentang latarbelakangkanya, pendekatan yang dilakukan ini sebatas kewajaran untuk mengajak mahasiswa mengikuti ujian perbaikan lagi.
Mahasiswa yang tidak puas terhadap masalah nilai yang diperolehnya, kemudian protes, bagi saya menganggapnya adala hal yang biasa, karena kepuasan mahasiswa atas prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan keinginan hati nuraninya, apalagi bagi mahasiswa yang gemar belajar adalah hal yang sangat wajar. Untuk memberikan jawaban yang lebih bisa diterima oleh mahasiswa tersebut, saya coba menelusuri dari bidang akademik bahwa mahasiswa tersebut pada waktu perkuliahan berjalan, kehadirannya menurut data absen apakah memenuhi target yang ditentukan atau tidak, saya harus menjelaskan kepada mahasiswa yang bersangkutan dengan didukung bukti kehadiran sebagai pedoman saya dalam menjelaskan dan mengambil keputusan.
Penjelasan saya yang berpedoman pada aturan yang berlaku, ternyata memberikan kepuasan dan diakui bahwa itu sebuah kelalaian sehingga mengakibatkan prestasi yang didapatkan diterima dengan senang hati, dan dia bersedia memperbaikinya pada periode berikutnya.

21.    Peran
Peran Saya sebagai dosen dalam peningkatan kualitas kegiatan mahasiswa, antara lain  saya bertugas membantu kegiatan yang berkaitan peyambutan mahasiswa baru sebagai  implementasi penerapan kebijakan Sekolah Tinggi, saya diikutkan aktif dalam membantu kepanitiaan pembinaan mahasiswa baru Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Pendidikan Ar-Ridho Cibinong Bogor. Dalam penyelenggaraan Masa Orientasi Mahasiswa, saya berupaya melakukan evaluasi, dan hasilnya disampaikan kepada pimpinan yang gunanya menetapkan rumusan kebijakan kegiatan belajar mengajar sekolah tinggi satu tahun kedepan, dan rencana Orientasi Mahasiswa yang lebih baik di masa yang akan datang.
Dalam forum rapat atau diskusi dengan pimpinan Sekolah Tinggi, saya berupaya memberikan masukan mengenai perumusan kebijakan pembinaan kemahasiswaan, baik tentang pembinaan organisasi kemahasiswaan maupun dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok mahasiswa, yaitu kegiatan yang dilakukan di kampus ataupun di luar kampus dengan tujuan menumbuhkan dan meningkatkan kompetensi dan karakter mahasiswa mengenai hubungan antara berbagai mata kuliah, menyalurkan bakat dan minat, meningkatkan kesejahteraan dan menumbuhkan kepekaan sosial serta melengkapi upaya mewujudkan manusia seutuhnya.
Menyaksikan fenomena yang demikian, saya menginginkan tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memperluas wawasan, manyalurkan bakat minat, serta pembentukan karakter seutuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan tinggi.
Kegiatan tersebut merupakan  bagian dari kegiatan ekstrakurikuler yang menampung dan membentuk mahasiswa dalam meningkatkan dirinya sebagai mahasiswa pemikir, kreatif dan inovatif dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan, seni untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Contoh: diskusi ilmiah, seminar ilmiah, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), pertemuan-pertemuan ilmiah dalam Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS) dan sebagainya. Dengan kegiatan penalaran ini mahasiswa diharapkan mengedepankan dan menggunakan rasionalitas dalam berpola pikir, berpola wicara, dan berpola perilaku.

22.    Implementasi kegiatan
Banyak hal untuk mewujudkan kemajuan lembaga pendidikan yang harus dijalankan sesuai dengan peraturan yang berlaku, hal ini semata-mata saya sebagai dosen ingin mengaktualisasikan pikiran agar lembaga pendidikan tinggi ini bisa dicintai mahasiswa pada khususnya dan umumnya adalah ingin mendapatkan penilaian yang baik di mata masyarakat. Kegiatan kemahasiswaan sudah berjalan berdasarkan peraturan yang ditetapkan Dirjen Pendidikan Islam, namun dalam implentasikan kegiatan di Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Pendidikan Ar-Ridho Cibinong Bogor
Amanat UU No 20 Tahun 2003 sangat jelas bahwa pendidikan pada hakekatnya adalah mengembangkan potensi diri peserta didik menjadi berkemampuan dengan dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan, kepribadian, akhlak mulia, dan kemandirian. Dengan demikian, pendidikan mempunyai peran yang strategis dalam membangun karakter mahasiswa. Mahasiswa sebagai peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan satuan pendidikan tertentu. Oleh karena itu mahasiswa merupakan subyek didik di pendidikan tinggi, maka dalam rangka mencapai tujuan pendidikan diperlukan pembimbingan kemahasiswaan yaitu pembimbingan seluruh kegiatan mahasiswa sebagai peserta didik selama dalam proses pendidikan.
Menurut pemikiran saya pada saat itu sebagai tahap pertama memberikan pemahaman tentang pentingnya melaksanakan organisasi kemahasiswaan berdasarkan aturan yang dibuat oleh lembaga sendiri.
Usulan saya diterima dengan baik, dan bahkan saya berharap ada tindak lanjutnya dengan pembentukan  Tim Penyusun Pedoman Organisasi dan Kegiatan Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Agama Islam YAPERI Cibinong Bogor Sebagai Tim Penyusun Pedoman Organisasi dan Kegiatan Kemahasiswaan.  Maka sejak saat itu saya mengajak dan teman-teman dosen melakukan pertemuan dengan sejumlah elemen kemahasiswaan di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam YAPERI Cibinong Bogor, dan juga mengadakan studi banding kemahasiswaan ke beberapa perguruan tinggi yang ada di Bogor, baik ke perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta yang sudah mapan. Hasil dari berbagai kegiatan tersebut, tersusunlah draft Pedoman Organisasi Kemahasiswaan dan Pedoman kegiatan Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Agama Islam YAPERI Cibinong Bogor untuk segera ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam YAPERI Cibinong Bogor.

23.    Interaksi
Pada awal usulan untuk membuat pedoman kegiatan organisasi kemahasiswaan, infutnya datang dari hasil interaksi dengan para mahasiswa, mereka memberikan masukan mengenai keinginan untuk mengadakan kegiatan dilingkungan kampus. Sejalan dengan keinginan para mahasiswa, saya juga adalah seorang yang pernah mengalami menjadi mahasiswa, merasa tergerak menyaksikan keinginan mahasiswa di lingkungan kampus. Pada saat itu saya melihat para mahasiswa datang  ke kampus hanya untuk kuliah dan setelah itu langsung pulang ke tempat tinggal masing-masing.
Mereka nampak kurang bisa memanfaatkan status mereka sebagai mahasiswa untuk menggali potensi yang mereka miliki, baik untuk kepentingan mereka sendiri maupun manfaat yang mereka dapat berikan bagi orang lain.
Mengamati hal yang demikian, maka pada berbagai kesempatan, baik pada saat sedang melakukan kegiatan belajar mengajar saat perkuliahan, maupun secara informal saat bertemu dan berkumpul dengan beberapa mahasiswa, saya selalu memberikan informasi dan penjelasan tentang arti penting kedudukan mereka sebagai mahasiswa dan berbagai peran penting yang dapat dijalankan oleh mahasiswa sebagai calon anak bangsa yang akan menjadi motor perubahan dan banyak bukti peran mahasiswa dalam mendorong perubahan dan kemajuan bagi bangsa, bahkan bagi Negara.
Untuk mendukung informasi dan penjelasan saya tersebut, maka saya sering memberikan contoh tentang peran mahasiswa pada saat perjuangan mahasiswa sebelum kemerdekaan hingga peran yang dilakukan oleh mahasiswa saat reformasi dikumandangkan tahun 1998 yang lalu, menunjukan keberanian untuk memimpin perubahan dari sistem pemerintahan orde baru ke masa reformasi, bahkan kemajuan prestasi yang lainnya diraih oleh  mahasiswa yang lain dalam bidang inovasi dan kreatif ilmu pengetahuan.

24.    Manfaat kegiatan
Perlu kesabaran dan perlu manfaatkan waktu berteman dengan mahasiswa di kampus, karena mereka terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan dan kehidupan keluarga serta usia, yang tentunya untuk belajar kiranya perlu diberikan motivasi, namun secara pasti telah terjadi perubahan perilaku mahasiswa menjadi dewasa dalam berfikir dan bertindak antara lain:
a.    Dengan tersedianya sarana Laboratorium Komputer, Musholla, Perpustakaan dan Wifi/Hostpot gratis, mahasiswa senang berada dalam kampus menggunakan jasa internet untuk kepentingnan dunia pendidikan yang merupakan bagian dari konsep teknologi pendidikan berupa media untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar. Potensi penggunaan teknologi dalam pendidikan berhubungan dengan usaha untuk meningkatkan produktivitas pendidikan. Internet adalah salah satu contoh teknologi yang sangat bermanfaat untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan pendidikan.
b.    Saat ini sudah mulai banyak mahasiswa yang betah tinggal di kampus di luar waktu kegiatan perkuliahan, melalui organisasi kemahasiswaan mereka berinteraksi banyak hal, misanya bagi mahasiswa semester akhir menyiapkan diri untuk membuat dan merencanakan penelitian dalam rangka menyusun karya ilmiah, kesempatan ini saya sebagai dosen dapat memberikan dorongan agar segera dapat menyelesaikan tugasnya sebagai mahasiswa semester akhir.
c.    Sebagai dosen, saya sering melakukan interaksi dengan mahasiswa tersebut, manfaat bagi saya yaitu banyak sekali mengenal mahasiswa-mahasiswa yang mempunyai karakter yang berbeda-beda sehingga dalam menghadapi setiap mahasiswa tersebut beraneka ragam cara interaksi yang dilakukannya dan menambah banyak persaudaraan. Manfaat bagi mahasiswa yaitu dapat dilihat dari kedekatan mahasiswa dengan dosen merasa lebih dekat hubungan kemanusiaannya, karena mereka merasa sering konsultasi dan dapat arahan dari dosen tersebut sehingga mereka punya anggapan bahwa di kampus ada yang melindungi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar