CONTOH KASUS
BIMBINGAN KONSELING
1. IDENTIFIKASI
MASALAH
Bunga adalah siswa kelas V SD yang berumur 11 tahun,
Bapaknya adalah seorang pensiunan Gudang Garam, Ibunya buka warung di rumah. Dia
adalah anak keempat dari 4 bersaudara. Dia termasuk anak yang pandai, supel,
dan “kemayu” istilah jawanya. Dia merupakan salah satu anak yang mengalami
penurunan prestasi belajar. Pada saat kelas 1 dia mendapat peringkat 1 di
kelasnya berlanjut sampai kelas 3 tapi pada saat kelas 4 dia mengalami
penurunan prestasi, menjadi peringkat 10 besar sampai kelas 5 sekarang ini.
2. DIAGNOSIS
Berdasarkan informasi dari orang tuanya, maka dapat
didiagnosis bahwa penurunan prestasi belajar pada Bunga disebabkan oleh:
a.
Bobot mata pelajaran yang
semakin berat
b.
Terlalu sering bermain
dengan teman-temannya
c.
Suka bermain handphone
Dari penurunan prestasi belajar tersebut, orang tua
Bunga sudah menganjurkan kepada Bunga agar bersedia mengikuti les tapi Bunga
mengeluh karena tempat les yang dianjurkan oleh orang tuanya tersebut melewati
atau menyeberang jalan raya dan Bunga juga meminta agar dia dicarikan tempat
les lain yang lebih dekat, lebih nyaman, dan tidak perlu menyeberang jalan
raya.
Dan timbul satu permasalahan lagi, yaitu ketika
belajar, Bunga tidak pernah mau belajar di luar kamar, dia selalu belajar di
dalam kamar. Dan ketika dicek oleh orang tuanya, dia memang sedang belajar.
Namun pertanyaanya, apakah Bunga benar-benar belajar, ataukah dia hanya
berpura-pura belajar dan melakukan hal lain di luar pengawasan orang tuanya??
Tapi disisi lain, berdasarkan informasi dari guru
Bunga, sikap Bunga saat di kelas:
a.
Baik
b.
Aktif bertanya jika
kurang jelas
c.
Aktif menjelaskan kepada
teman-temannya
d.
Nyambung saat diajak
berbicara
e.
Tapi juga kurang teliti
Tidak ada usaha untuk memperbaiki kesulitan
belajarnya + yang ada dipikirannya hanya lawan jenis yg disukainya
|
Jenuh belajar + tertarik lawan jenis
|
Pintar
|
Dari
keterangan yang telah berhasil kami kumpulkan, kami memperkirakan bahwa masalah
yang dihadapi oleh Bunga bersumber dari dalam diri Bunga sendiri. Sebenarnya
Bunga itu siswa yang pandai tetapi dia kurang bisa mengontrol dirinya.
Perkiraan ini kami buat karena dari pihak keluarga, Bunga telah dididik dengan
baik. Kemungkinan Bunga mengalami kejenuhan terhadap cara belajar, dan materi
pelajaran di sekolahnya, disamping itu Bunga juga telah mengalami ketertarikan
terhadap lawan jenisnya.
Dia tetap bersikap seperti biasanya krn sebenarnya
Bunga mrupkn siswa yg pandai, dia tetap aktif di kelas tp dia tdk mau berpikir terlalu berat
|
Terlalu banyak materi yg diberikan yg melebihi
kapasitas
|
3. PROGNOSIS
Setelah
melakukan diagnosis, kami (konselor) melakukan pendekatan kepada Bunga dan
berusaha memberikan motivasi untuk mengembalikan semangat belajarnya, serta
memberi arahan kepada orang tuanya agar sedikit mengurangi kebebasan Bunga
untuk bermain.
Beberapa
kemungkinan apabila masalah-masalah yang dihadapi Bunga bisa diselesaikan,
yaitu:
a.
Bunga akan kembali
bersemangat dalam belajar
b.
Prestasi Bunga kembali
meningkat
c.
Bunga akan lebih
berkonsentrasi dalam menerima materi pelajaran
Sebaliknya, beberapa kemungkinan apabila
masalah-masalah yang dihadapi Bunga masih belum bisa diselesaikan, yaitu:
1)
Tidak ada perubahan prestasi belajar
2)
Bunga akan semakin malas untuk berpikir
3)
Kesulitan belajar yang akan datang semakin sulit untuk
dipecahkan
4. PEMBERIAN BANTUAN
Dengan
memberikan konseling individu untuk lebih mengenal watak dan karakter Bunga.
Setelah melakukan pendekatan dengan Bunga, kami akan memberi masukan kepada
Bunga bahwa belajar merupakan kewajiban bagi siswa. Serta memberikan motivasi
bahwa belajar bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Misalnya: membuat
media belajar yang menarik dengan dibantu oleh orang tua atau kakak-kakaknya.
Dengan begitu diharapkan Bunga tidak akan merasa bosan dengan cara belajarnya
atau merasa jenuh dengan materi pelajaran.
Selain
memberikan konseling kepada Bunga, kami juga perlu mengadakan pertemuan dan sharing masalah Bunga dengan orang
tuanya, agar lebih bisa mengawasi dan memberi batasan waktu bagi Bunga untuk
bermain (bermain handphone atau bermain di luar =>> dolan). Selain itu
orang tua juga harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan nyaman,
seperti memberikan fasilitas belajar yang lengkap, menemani Bunga disaat
belajar, dan sebaiknya orang tua atau kakak-kaknya tidak menyalakan radio,
televisi, atau apa saja yang nantinya bisa mengganggu Bunga saat belajar.
Sehingga Bunga dapat berkonsentrasi dan fokus dalam belajar.
Kerjasama dengan guru:
Mungkin dengan mengubah metode mengajarnya, dengan
cara-cara yang menyenangkan. Misal:
a.
Metode ceramah >> diselingi dengan menyanyi bersama, sehingga
siswa dengan guru tidak cepat bosan dan suasana KBM terasa menyenangkan.
b.
Metode diskusi >> berkelompok, hasil dari kerja kelompok
dikumpulkan, memberikan kesempatan setiap siswa untuk mengemukakan pendapatnya
dengan diiming-imingi tambahan nilai bagi yang tercepat.
5. EVALUASI
DAN TINDAK LANJUT
Setelah
kami (konselor) memberikan konseling kepada Bunga dan orang tuanya. Kami akan
melihat perubahan pada diri Bunga dalam waktu yang ditentukan (1-2 Bulan).
Dilihat dari:
a. Sikap Bunga di rumah (sering tidaknya Bunga
belajar, bermain handphone, bermain di luar =>> dolan)
b.
Nilai Bunga di kelas,
baik nilai kognitif, afektif, dan psikomotorik
Apabila tidak terjadi perubahan dalam diri
Bunga, kami (konselor) akan mengadakan konseling kembali. Dengan mengubah
strategi awal, yakni:
a. Memberikan arahan atau masukan lagi kepada
orang tuanya untuk memberikan
penghargaan (hadiah) kepada Bunga saat Bunga mendapatkan nilai bagus atau
prestasi belajarnya meningkat
b. Memberikan sanksi apabila Bunga mendapat nilai
jelek atau menunjukkan prestasi belajar yang menurun
Dengan penghargaan (hadiah) dan sanksi (hukuman) yang
ditujukan kepada Bunga tersebut, kita bisa melihat usaha apa yang akan
dilakukannya, dan diharapkan Bunga akan lebih giat lagi dalam belajar, sehingga
prestasi belajarnya dapat meningkat kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar